BOGOR DAILY – Saat ini DPRD Provinsi Jawa Barat telah membentuk panitia khusus (Pansus) daerah otonomi baru (DOB), agar wilayah kota dan kabupaten yang sudah memenuhi persyaratan untuk dimekarkan.
Pada pansus tersebut, DPRD Jawa Barat telah menujuk sebanyak enam kabupaten/kota yang sudah memenuhi persyaratan yang cukup.
Di antaranya, Garut Selatan, Sukabumi Utara, Bogor Barat, Bekasi Utara, Cianjur Selatan, dan Indramayu Barat.
Akan tetapi, dari ke enam daerah tersebut ada tiga yang sudah didalami dalam pembahasan calon daerah persiapan otonomi baru (CDPOB), yakni Kab. Sukabumi Utara, Kab. Bogor Barat dan Kab. Garut Selatan
Hal tersebut disambut baik tentunya oleh masyarakat dan Bupati Bogor, Ade Yasin. Akan tetapi, pada pemekaran DOB Kab. Bogor tercatat bahwa ketika nanti daerah tersebut mekar, maka ibukotanya terletak di Kecamatan Cigudeg.
Namun, politisi PPP ini kurang setuju jika memang DOB Bogor Barat menjadi mekar dan ibukotanya di Kecamatan Cigudeg.
Di lokasi peresmian jembatan Gerendong pada Kamis (13/8/2020) kemarin, orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman ini kembali menyinggung wilayah Rumpin, yang memang dinilai cocok untuk menjadi ibukota Kabupaten Bogor Barat.
“Kabupaten Bogor ini akan dimekarkan, Rumpin juga masuk ke Bogor Barat. Pemekaran Bogor Barat juga harus dibahas dan Rumpin juga jadi perhatian. DOB Bobar akan melepaskan 14 kecamatan dari Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Hal itu mendapatkan respon positif dari masyarakat sekaligus salah satu tokoh di Kecamatan Rumpin, yakni Asep Mulyana.
“Selaku tokoh masyarakat Rumpin sangat mendukung dan berharap ibukota Bogor Barat itu di Rumpin, sehingga masyarakat Rumpin lebih maju dan lebih sejahtera,” katanya saat ditemui terpisah, Sabtu (15/8/2020).
Menurutnya, secara aksesbilitas, Kecamatan Rumpin lebih strategis dibanding Kecamatan Cigudeg, yang juga sempat diusulkan menjadi lokasi ibukota Kabupaten Bogor Barat.
“Rumpin lebih dekat ke Jakarta ke Banten. Luas lahan banyak, tanah negara banyak. Jadi ketika ditetapkan ibukotanya di sini, tentu sudah tersedia lahannya,” ungkapnya.
Asep menyebutkan bahwa dirinya bersama Komite Pembentukan Bogor Barat (KPBB) sudah berjuang demi pemekaran Kabupaten Bogor Barat, tapi terganjal oleh kemampuan keuangan pemerintah.
“Kami berjuang bersama KPPB sejak tahun 2000an. Usulan proposal kita terbaik se-Indonesia. Tapi karena banyaknya pengajuan DOB, anggaran pusat belum mampu,” tukasnya. (Andi).