Thursday, 16 January 2025
HomeBeritaHeboh Bahasa 'Anjay' Dilaporkan ke KPAI, Ini Kata Pakar Bahasa

Heboh Bahasa ‘Anjay’ Dilaporkan ke KPAI, Ini Kata Pakar Bahasa

BOGOR DAILY-Kata ‘anjay’ ramai dibahas usai dipersoalkan artis sekaligus Youtuber, Lufti Agizal di channel Youtube-nya. Lutfi menyakini kata ‘anjay’ bisa merusak moral generasi penerus. Para pakar bahasa pun buka suara.

Mulanya, Lutfi membahas kata ‘anjay’ ini usai disebut oleh Rizky Billar dan Lesti Kejora. Lutfi membuat video khusus yang mendatangkan pakar bahasa hingga psikolog untuk membedah kata anjay yang ia yakini bisa merusak moral bangsa. Lufti memiliki 186 ribu follower di Instagram dan 2,46 ribu subcriber di Youtube.

Bukan hanya membahasnya, Lutfi pun telah mengadukan anak yang memakai kata ‘anjay’ ini ke KPAI. Dia melampirkan pula surel balasan dari KPAI.

“Anak di bawah umur bisa ngomong gini gara-gara apa sih??? Next generation kita. Apa perlu @kpai_official dan @komnasanak saya kirimi semua materinya? Untuk mengkaji ini?” ujarnya di IG Story.

Menanggapi soal ramai kata ‘anjay’ ini, pegiat dan pencinta bahasa Indonesia Ivan Lanin mengatakan bahwa kata ‘anjay’ pada mulanya netral. Menurutnya, yang bisa membangun persepsi dari makna itu adalah persepsi setiap orang.

“Menurut saya semua kata itu netral. Ia hanya menggambarkan konsep. Persepsi manusia yang membuatnya tidak netral. Persepsi itu bergantung pada lingkungan budaya,” ujar Ivan Lanin seperti dilansir detikcom, Jumat (28/8/2020).

Ivan Lanin mencontohkannya dengan pemakaian kata ‘anjing’ di Bandung. Dia menilai kata itu justru kerap dipakai sebagai pengganti koma.

“Pada kalangan kaum muda di Bandung, misalnya, kata “anjing” dan “goblok” kadang dipakai sebagai pengganti tanda koma dan tanda titik. Apalagi cuma “anjay”,” ujarnya.

Sementara itu, pakar bahasa dari UIN Syarif Hidayatullah, Hilmi Akmal menilai ‘anjay’ termasuk dalam bahasa slang. Bahasa ini digunakan untuk kalangan sosial tertentu.

“Dalam bahasa ada ragam resmi/formal dan dan takresmi/informal. Dalam ragam yang informal ini ada yang disebut dengan slang. Slang sendiri adalah ragam informal yang sifatnya musiman dan dipakai oleh kalangan sosial tertentu, terutama remaja, agar orang di luar kelompok mereka tidak paham dengan pembicaraan mereka,” kata Hilmi saat dihubungi.

“Dia mencontohkan bahwa bahasa slang juga pernah dipakai di era generasi 80an. Sedangkan ‘anjay’ menurutnya kini lebih sering dipakai generasi muda era 2000an.

“Generasi muda era 2000an ke atas ketika mengumpat dengan menyebut kata anjing, mereka menyebutnya dengan kata anjir, njir, atau yang kini lebih sering diucapkan adalah kata anjay,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, makna kata ‘anjay’ bisa menjadi dua, yaitu tidak senonoh dan nilai rasa.

“Terkait apakah kata anjay itu kata yang tak senonoh atau bukan, kata itu termasuk tidak senonoh karena termasuk dalam kata umpatan terutama bila diutarakan ke orang yg secara sosial lebih tinggi. Namun, sebuah kata bisa dimaknai berbeda tergantung nilai rasa petutur atau pendengar saat mendengar sebuah kata,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Abdul Khak. Abdul Khak menjelaskan bahwa bahasa sifatnya netral. Namun, bisa bermakna lain jika ada maksud lain dari penuturnya.

“Kata atau bahasa itu sebenarnya netral. Misalkan saya bilang anjing, itu hewan berkaki empat, itu kan netral. Nah lalu kita gunakan, tergantung penggunaannya. Kalau saya pakai mengumpat, ya mengumpat, jadinya Anda tersinggung,” ungkap Khak.

Dia juga menjelaskan bahwa kata anjay mulanya berasal dari kata anjing yang populer dipakai oleh masyarakat Bandung. Dia menilai bahwa kata anjay tergantung pada niat sang penutur.

“Kan itu mulanya dari Bandung, ada anjing, anjrit sampai yang menasional anjay. Jadi secara pragmatik itu tergantung pada niat,” tuturnya.

“Tergantung siapa yang dikatakan begitu. Kalau dia dikatakan di temannya sendiri tidak masalah. Itu kan masuk bahasa gaul atau bahasa slang ya,” sambungnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here