BOGOR DAILY-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru menyerap sekitar 50 persen anggaran penanganan pandemi Covid-19 dari anggaran belanja daerah yang nilainya 384 miliar rupiah.
“Evaluasi serapan anggaran Covid sudah hampir 50 persen, karena ada yang dibayar bansos (bantuan sosial) tahap dua tinggal pencairan, dan bansos tahap tiga dengan jumlah yang sama,” ujar Bupati Bogor Ade Yasin, usai rapat koordinasi daya serap anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (31/8).
Pasalnya, biaya tak terduga (BTT) dalam APBD tahun 2020 Kabupaten Bogor yang senilai 477 miliar rupiah dibagi menjadi dua peruntukkan, yakni 384 miliar rupiah untuk penanganan pandemi Covid-19, dan sisanya, 93 miliar rupiah untuk penanganan pascabencana di beberapa kecamatan wilayah barat Kabupaten Bogor.
Sedangkan anggaran penanganan Covid-19 dibagi menjadi tiga komponen prioritas, untuk penanganan kesehatan senilai 191 miliar rupiah, penanganan dampak ekonomi senilai 4 miliar rupiah, dan anggaran penyediaan bansos senilai 188 miliar rupiah.
Pemulihan Ekonomi
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin di tempat yang sama menyebutkan bahwa penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi kini menjadi fokus Pemkab Bogor ke depan. Menurutnya, agar lebih terarah maka waktu dekat akan dibentuk dua tim melalui surat keputusan (SK) Bupati Bogor.
Ia mengatakan, selain membedah dua bahasan pokok, pada rapat tersebut juga membahas antisipasi dampak bencana kekeringan yang mengancam Kabupaten Bogor, terutama di wilayah sebelah timur.
“Materi antisipasi musim bencana alam kekeringan harus dipersiapkan dan ibu (bupati) minta Bappedalitbang agar menyusun masalah kondisi peta kemiskinan karena kemungkinan meningkat,” tuturnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kabupaten Bogor mencatat 31 kecamatan zona merah di wilayahnya dan 19 pasien baru positif Covid-19.
“Ada tambahan 19 kasus konfirmasi positif baru, tambahan dua kasus sembuh, dan tambahan dua kasus konfirmasi meninggal dunia,” kata Bupati Bogor Ade Yasin.
Sebanyak 19 pasien baru itu berasal dari berbagai kecamatan, empat dari Citeureup, tiga dari Babakan Madang, dua dari Kemang, dua dari Dramaga, dua dari Rancabungur, serta masing-masing satu dari Cibinong, Ciomas, Tamansari, Sukaraja, Tenjolaya, dan Cileungsi.
SUMBER: Kontan.com