BOGOR DAILY – Seorang remaja bernama Bayu tertabrak truk karena menghadang untuk meminta tumpangan di daerah Bantar Gebang, Kota Bekasi. Polisi mengungkap korban masih dirawat di rumah sakit (RS).
“Korban masih dirawat (di RS),” kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Agung Pitoyo saat dihubungi, Minggu (6/9/2020).
Agung menjelaskan kaki kanan Bayu luka parah akibat peristiwa tersebut. Meski begitu, dia memastikan kaki korban tidak sampai diamputasi.
“Iya (luka parah) di kaki saja. Nggak (sampai diamputasi),” lanjutnya.
Dia pun menerangkan kecelakaan ini terjadi saat korban bersama temannya ingin pulang ke rumah di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ketika hendak mencari tumpangan untuk pulang, Bayu mengalami kecelakaan.
“(Korban) asal Cileungsi. Selesai pengajian di Bantar Gebang dan malam itu (korban mengalami kecelakaan saat) akan kembali ke Cileungsi,” terangnya.
Sebuah video menunjukkan remaja ditabrak truk di kawasan Bantar Gebang, Kota Bekasi. Polisi menjelaskan peristiwa yang terekam dan kini viral itu. Dari rekaman CCTV yang beredar dan viral di media sosial, kecelakaan terjadi ketika ada segerombolan remaja yang memakai sarung dan peci alias Rojali (rombongan jemah liar) berdiri di pinggir jalan, Sabtu (29/8), sekitar pukul 00.22 WIB. Ketika melihat truk dari kejauhan, para remaja ini pun segera ke tengah jalan.
Mereka berdiri ke tengah jalan untuk meminta tumpangan. Hal ini terlihat karena salah satu remaja mengangkat salah satu tangan untuk memberhentikan truk. Truk tidak berhenti karena tengah melaju tanpa hambatan. Para remaja ini lalu menghindar ke pinggir jalan. Namun ada 1 remaja yang tetap di tengah jalan dan tertabrak truk tersebut. Kendaraan yang di belakang truk tersebut ikut berhenti secara tiba-tiba sehingga terjadi tabrakan beruntun.
Agung Pitoyo membenarkan kejadian tersebut. Dari keterangan yang dia berikan, kecelakaan itu terjadi Jalan Siliwangi Km 115, Bantar Gebang, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi.
“Menurut keterangan sementara dari saksi di TKP, (kecelakaan terjadi) saat pejalan kaki atas nama Bayu bermaksud menumpang kendaraan truk tidak dikenali yang datang dari arah Bantar Gebang (utara) menuju arah Cileungsi (selatan) lalu menghadang dari bagian depan,” ujar Agung, dalam keterangannya, Minggu (6/9). (*)