BOGOR DAILY – Angka kemiskinan di Kabupaten Bogor sempat menyentuh di angka 9,54 persen, kemudian mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor menunjukan angka kemiskinan per tahun 2013 menyentuh 9,54 persen.
Namun, sejak dari tahun 2013 kemarin sampai 2019 sempat mengalami penurunan sampai 6,6 persen.
“Tahun 2019 sempat menyentuh 6,66 persen,” kata Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani, Selasa (8/9/2020).
Menurut pria disapa Ujang, imbas dari pandemi Covid-19 d prediksi akan mengalami kenaikan. Bahkan BPS tersendiri memprediksi akan cukup tinggi.
Sebab, akibat pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang secara otomatis akan menambah daftar jumlah pengangguran.
“Angka pengangguran diprediksi naik cukup tinggi dari angka 9,06 persen di tahun 2019 lalu. Dan ini juga dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sementara ini di triwulan II minus 5,32 dan Provinsi Jawa Barat di angka minus 5,98,” tandasnya.
Sementara Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan, langkah yang akan dilakukan Pemkab Bogor sendiri yakni dengan dilakukannya lelang jabatan dua dinas, yakni Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Hal tersebut diharapkan bisa mengatasi lonjakan yang nanti di prediksi akan meningkat.
“Saya ingin penanganan orang miskin lebih baik,” singkatnya. (Andi).