BOGO DAILY- Pemeintah Desa Ciheang mengglar kegiatan rembuk stunting di Aula Lantai Dua Kantor Desa Ciherang.
Suherwin Kepala Desa Ciherang mngatakan, stuntingbini mnjadi masalah yang harus mndapat pehatian. Apalagi secara nasional masalah stuntung mencapai angka 38 persen lebih . Hal ini tentu sangat memprihatinkan untuk generasi mendatang.
” Kalau tidak diantisipasi sejak awal, khawatir ke depan generasi ini tidak bisa bersaing menghadapi dalam berbagai bidang ilmu dan teknologi, ” ungkap Erwin.
Untuk itu peran kader PKK dan posyandu sangat penting untuk mencegah kasus stunting.”Ini masalah bersama yang harus bersama kita cegah, “tegas Suherwin di hadapan para peserta.
Hal senada di ungkapkan Angga Kriswanda, Pendamping Desa untuk program kesehatan tingkat Kecamatan.
Dia menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Menyikapi hal itu sebaiknya dengan model program pembangunan yang terukur, para kader dan elemen yang peduli stunting dapat merumuskan dalam sebuah kegiatan yang berjenjang.
Seperti peningkatkan kapasitas dan kompetensi para kader. Hal ini penting agar program pemerintah mencapai target dan sesuai harapan. “Buat program yang terukur jangan asal ada, tapi tidak menyentuh akar masalah,” imbuh nya.
Sementara Asep pegiat kesehatan masyarakat Desa Ciherang yang juga menjadi narasumber mengatakan, dengan regulasi yang jelas dan tersedia. Dalam melakukan penganggaran kegiatan penanggulangan Stunting.
Anggaran yang dibuat harus betul betul terencana. Tepat sasaran dan memberi maslahat bagi warga. “Bisa diprediksi secara anggaran dan kemanfaatan,” tukas nya.
Hadir dalam kegiatan tersebut perangkat desa ketua LPM, PKM dan ketua BPD. (gib)