BOGOR DAILY- Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-XIII di Jbound outbound & edutainment, Bogor Nirwana Residence (BNR), Kota Bogor.
Pada Muscab kali ini, hanya menghadirkan 21 orang yang merupakan perwakilan dari enam Kwartir Ranting dan Kwarting Cabang mengingat masih dalam masa Pandemi.
Dedie A Rachim akhirnya terpilih menjadi Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor periode 2020-2025 menggantikan Ade Sarip Hidayat.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas tujuh tunggul penghargaan yang menjadikan Kwarcab Pramuka Kota Bogor tergiat ke-1 di Jawa Barat.
Bima mengatakan, sejatinya mempertahankan jauh lebih berat dari merebut penghargaan. Tak ayal, meski Ketua Kwarcab Pramuka Periode 2015-2020 Ade Sarip Hidayat telah selesai masa kepemimpinannya, ia meminta agar Ade Sarip bisa terus membimbing dan mengarahkan pengalamannya kepada Ketua Kwarcab Pramuka Kota terpilih, yakni Dedie A Rachim.
“Kalau kita pelajari kepengurusan Ade Sarip berjalan maksimal karena dua faktor, yakni ketulusan dan kewenangan. Ketulusan atas dasar kemauan kita mengamalkan Dasa Dharma Pramuka dan kewenangan memadukan mimpi dan program Pemkot dengan kegiatan Pramuka yang dibutuhkan masyarakat,” tutur Bima.
Ketua Mabicab Pramuka Kota Bogor ini mengingat saat pergantian tahun Pramuka turun mengawal, ada kemacetan turun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor punya program naturalisasi Ciliwung juga turun membantu, karena semuanya didasarkan atas kemanusiaan.
Dia mengaku senang melihat sosok yang tepat yakni ada ketulusan dan kewenangan di Ketua Kwarcab Pramuka terpilih Dedie A Rachim.
“Semoga bisa mempertahankan prestasi yang sudah ditorehkan dan gerakan Pramuka bisa tercatat di sejarah Kota Bogor, apalagi di situasi sulit seperti ini,” tegas Bima.
Di tempat yang sama Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor Periode 2015 – 2020, Ade Sarip Hidayat mengatakan, Muscab ke-XIII ini selain untuk mempertanggungjawabkan kepengurusan 2015 – 2020 juga untuk memilih Ketua Kwarcab baru.
Kak Ade sapaan akrabnya teringat ketika sepuluh tahun lalu ia bersama pengurus lain mengurus Pramuka yang dalam mati suri dan berada di urutan tergiat ke-22 se-Jawa Barat.
Bahkan, Pramuka dahulu tidak ada kegiatan, di sekolah tidak tersosialisasikan dengan baik, jumlah peserta didik tidak sebanding dengan jumlah pembina Pramuka yang tersertifikasi dan lainnya.
“Kami gelar pelatihan dan kegiatan-kegiatan lain yang membuat Pramuka tergiat ke-3,” katanya.
Upaya tidak berhenti sampai disitu, ia melanjutkan, pihaknya terus merapikan beberapa catatan yang membuat Kwarcab Pramuka Kota Bogor belum mencapai peringkat satu. Hingga di tahun ini Kwarcab Pramuka Kota Bogor didasarkan ketulusan dan keikhlasan meraih juara satu yang artinya cita-cita menjadi tergiat ke satu telah tercapai.
“Kepengurusan nanti tinggal mempertahankan juara satu ini. Kita sepakat mengurus Pramuka bukan sekedar mau dan mampu, tapi juga harus punya ketulusan dan otoritas,” katanya