BOGORDAILY – Zara Adhisty bicara soal dirinya sebagai seorang figur publik. Dia pun mengaku merasa tidak punya privasi.
Hal itu diutarakan Zara Adhisty dalam tayangan eksklusif Ngobrol Sore Semaunya yang ditayangkan di YouTube CXO Media. Zara Adhisty bicara dengan Putri Tanjung soal kehidupan pribadinya dan karier yang dipilihnya saat ini.
“Aku memulai karier di umur 13 tahun, jadi dari aku masih SMP banget,” Zara memulai ceritanya.
“Alhamdulillah aku punya lingkungan yang sangat mendukung aku. Mama Papa juga nggak pernah menyudutkan untuk, kamu tuh harus ini ya, ini, ini, mereka selalu dukung apa pun keputusan aku. Sebenarnya pressure tuh pasti, cuma aku mikir kayak, jalani aja, karena aku suka, aku nyaman,” katanya.
Zara juga sempat mengenang bagaimana tekanan yang diberikan oleh netizen ketika dirinya masih tergabung dalam grup idola. Dia menyebut masa-masa itu sebagai sebuah proses yang paling diingatnya sepanjang perjalanan karier.
Kala itu Zara sempat ditunjuk sebagai center sebuah lagu. Alih-alih diterima dengan baik oleh fans, dia malah menerima bully-an.
“Ketika aku jadi center justru aku malah dapatnya bully-an, karena aku junior, tapi sudah di center. Aku sempat down banget kayak, kok gue nggak diterima ya? Wah itu, down banget, apalagi masih kecil belum bisa berpikiran luas, tapi aku akhirnya bangkit, karena aku percaya justru dengan hujatan itu aku harus buktiin kalau aku itu bisa, aku itu layak, gitu,” lanjut pemeran film Dua Garis Biru itu.
|
Selama menjalani karier sebagai bintang muda, Zara sempat juga mengeluh merasa tidak punya privasi. Juga kehilangan masa mudanya karena tidak bisa main-main dengan teman-temannya yang ada di Bandung.
Namun mengenai hal itu, dia kini mengaku sudah lebih dewasa dalam menghadapinya. Zara merasa diperhatikan oleh orang-orang yang memberi hujatan terlebih lagi memuji. Dan dia pun merasa tetap bisa menikmati masa muda dengan pergaulannya yang sekarang.
“Aku merasa hidup aku nggak adil itu, ketika aku menyadari bahwa sekarang aku public figure nih, aku merasa nggak punya privasi ya kayak orang biasa. Aku mikirnya gitu. Cuman, sekarang aku berpikirnya berusaha yang kayak berarti mereka care sama aku, mau mereka yang ngomongnya jahat atau yang ngomongnya baik, mereka semua care sama aku, mikirin aku banget sih. Jadi sekarang dibawa santai saja, jalani terus saja yang penting nggak ke-distract,” tutupnya.