Friday, 26 April 2024
HomeKota BogorSiswi SMP di Bogor Hilang, Ibunda Takut Anaknya Meninggal

Siswi SMP di Bogor Hilang, Ibunda Takut Anaknya Meninggal

BOGOR DAILYRasa sedih terlihat jelas dari raut wajah Ani Maryani, ibu dari Yuni Amelia yang telah beberapa minggu terakhir. Air mata membasahi pipinya kala menceritakan putrinya tersebut. Bahkan, ibu dari enam anak ini mengaku selalu terbayang-bayang raut wajah Yuni yang pendiam namun mempunyai tingkah laku manja jika kepada dirinya.

Seminggu sebelum hilangnya Yuni alias Enai, Ani sudah punya firasat pada anak kelimanya itu. Tak biasanya sang putri rajin salat. “Memang dia belakangan jadi rajin salat. Saya juga sempat heran karena tidak biasanya dilakukan Enai. Karena biasanya kalau disuruh salat, ia mengabaikannya,” ujar Ani saat ditemui di rumahnya di Asrama Pusdikzi Nomor 20, RT 02/02, Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Ani menuturkan, putrinya juga sering asyik main ponsel, sampai-sampai ke mana pun pergi selalu dibawanya. “Ia akhir-akhir ini sering habis pulsa, bahkan ke mana-mana dia selalu bawa HP,” terangnya.

Saat ini sudah hampir satu bulan putrinya tak kunjung ditemukan. Sang ayah, Dadang Sumarna (59) yang merupakan penjaga sekolah di SMP tempat anaknya belajar, juga kebingungan mencari putrinya.

Sebelumnya Enai cuci darah seorang diri di RS PMI pada 26 April. Enai berangkat lebih pagi untuk mengambil nomor antrean dan tak ada kecurigaan apa pun dari pihak keluarga. “Biasanya diantar kakaknya. Tapi karena kakaknya juga sakit, jadi dia berangkat sendiri,” ungkap Ani.

Rupanya, hari itu jadi hari terakhir ia melihat putrinya. Sebab, hingga kini Enai tak kunjung pulang. “Saya curiga Enai sudah janjian sejak pagi dengan anak jalanan yang diduga membawa Enai kabur. Karena seminggu terakhir Enai tidak bisa lepas dari HP,” paparnya.

Enai yang mengidap thalasemia membuat keluarganya lebih khawatir, apalagi sudah hampir satu bulan. Hal itu karena Enai setiap bulannya harus transfusi darah. Sebab jika tidak melakukan transfusi darah, Enai bisa lemas dan daya tahan tubuhnya pun akan melemah.

Yang saya sangat khawatirkan itu daya tubuh Enai saat ini, apakah masih sehat atau gimana. Sedangkan dia harus melakukan transfusi setiap bulannya. Sebab kalau tidak, ia bisa lemas dan jika terus dibiarkan bisa meninggal juga,” katanya. (metropolitan)