Friday, 26 April 2024
HomeKota Bogor2019, Sampah di Kota Bogor Baru Bisa Dibuang ke Nambo

2019, Sampah di Kota Bogor Baru Bisa Dibuang ke Nambo

BOGOR DAILY-Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siap mengalihkan pembuangan sampah dari TPAS Galuga ke , Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada 2019 mendatang.

Namun, untuk membuang sampah ke daerah tersebut, pemerintah daerah mesti merogoh kocek Rp 125 ribu persatu ton sampah. Dalam satu hari bisa mencapai 650 ton. Diestimasikan dalam sehari harus menyiapkan anggaran puluhan juga untuk pembuangan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Elia Buntang mengatakan, bahwa biaya membuang sampah ke lebih besar dibanding ke TPAS Galuga. Terlebih penduduk Kota Hujan menghasilkan 600 hingga 650 ton sampah perhari.
“Nah, untuk tipping fee persatu ton Rp 125 ribu. Kami bisa menurunkan volume sampah menjadi 400 hingga 500 ton perhari melalui 25 Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) total biayanya mencapai sekitar Rp62.500.000 perhari. Tipping fee sendiri akan naik per dua tahun sebanyak enam persen,” ungkapnya Rabu (8/11).
Elia menuturkan, untuk dapat membuang sampah ke , DLH membutuhkan 30 unit truk beroda 10. Diusahakan meminta bantuan ke pemerintah pusat untuk kendaraan truk besar.
“Kami minimal membutuhkan 30 armada. Pengadaannya tak mungkin menggunakan APBD, karena harga satu truk mencapai Rp1,4 miliar. Jadi kami akan meminta bantuan dana ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Elia melanjutkan, dirinya optimis pembuangan takkan menemui kendala di lapangan lantaran punya akses jalan khusus, sehingga takkan melewati pemukiman warga.
“Nantinya ada tiga daerah yang membuang sampah ke Nambo. Yakni, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok. Menjaga kenyamanan, kami juga menggunakan mobil baru yang layak untuk pembuangan ke Nambo, karena syaratnya harus tertutup bak truknya,” terangnya.
Elia juga menuturkan, kontrak antara Pemkot dan Pemkab Bogor terkait TPAS Galuga sendiri baru akan berakhir pada 2020 mendatang. Tetapi saat beroperasi pada 2019, pembuangan segera dialihkan.
“Meski begitu kami mempunyai tanggung jawab untuk merevitalisasi TPAS Galuga selama 20 tahun ke depan. Lahan kami ada 30 hektar lebih di Galuga dan baru terpakai 12 hektar,” pungkasnya.