BOGOR DAILY-Pelepasan prajurit Batalion Infanteri (Yonif) 315/Garuda ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini diiringi rasa haru. Raut wajah sedih terpancar dari keluarga para prajuit yang akan ditinggal ke medan ‘pertempuran' guna misi pengamanan wilayah.
Di Lapangan Yonif 315/Garuda, 450 prajurit 315/Garuda akan melaksanakan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini.
Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Mirza Agus mengatakan, ratusan prajurit tersebut melaksanakam tugas di perbatasan untuk menggantikan Yonif Para Raider 503/MK Kostrad.
Satuan tempur korps baret hijau ini akan bertugas sepuluh bulan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. “Para prajurit sudah melakukan persiapan selama satu tahun ke belakang. Saat ini mereka siap diberangkatkan,” ujar Mirza.
Ia menjelaskan, para prajurit telah dibekali pelatihan pratugas dengan memberikan materi-materi pada Agustus kemarin. “Prajurit yang diberangkatkan diberi materi tentang bagaimana mengatasi aksi separatis. Tentunya mereka telah mempersiapkan itu,” terangnya.
Selain itu, kata dia, para prajurit pun telah dibekali kemampuan bidang tempur, antropologi maupun sosial budaya. “Sehingga mereka tinggal mengaplikasikan di sana. Setiap tugas di sana sudah ada SOP tertentu, hanya tinggal melaksanakan SOP untuk mengatasi semua kesulitan ancaman dari alam, luar maupun kelompok bersenjata,” urainya.
Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan, pemerintah dalam hal ini akan mendukung penuh terhadap keluarga-keluarga prajurit TNI, khususnya yang ditinggal tugas.
“Ini sudah menjadi konsentrasi pemerintah memperhatikan keluarga yang ditinggal, sehingga para prajurit bisa fokus bertugas tanpa perlu memikirkan keadaan keluarga yang ditinggal,” pungkasnya.