Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaAgustus, Simpang Susun Semanggi Beroperasi. Nih Penampakannya

Agustus, Simpang Susun Semanggi Beroperasi. Nih Penampakannya

BOGOR DAILY– Dinihari tadi telah sepenuhnya tersambung dengan dilakukan pemasangan box girder terakhir. Jalan layang yang kini berbentuk lingkaran dengan panjang 1.622 meter tersebut sekarang masih dalam tahap penyelesaian dan rencananya akan diresmikan pada Agustus mendatang.
Pantauan di lokasi, Jl Jenderal Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta, Rabu (26/4/2017), proses pembangunan proyek simpang susun ini masih berlangsung. Sejumlah pekerja pun tampak melakukan aktivitas menyelesaikan proyek yang akan menjadi ikon Jakarta ini

Sementara itu, terpantau juga alat berat yang masih berada di lokasi. Terlihat masih dilakukan proses pembangunan bagi pembatas jalan dan pelapisan aspal.

Meski begitu, secara keseluruhan ini tampak hampir selesai. Beberapa pekerjaan yang masih dilakukan hanya pada tahap finishing

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan proses pembangunan simpang susun ini hampir selesai. Dia pun turut mengapresiasi kerja PT Wijaya Karya yang telah membuktikan keseriusannya dalam proyek ini.

“Saya dan Menteri Perhubungan datang ke sini untuk mengapresiasi PT Wijaya Karya, yang telah membuktikan bahwa kalau kita kerja lebih serius, itu bisa bekerja lebih cepat dengan kualitas yang mungkin lebih baik. Kami datang untuk itu, untuk menaikkan segmen yang terakhir 3,6 meter,” tutur Basuki di Semanggi, Jakarta, Selasa (25/4/2017) malam.

Proyek ini memang ternyata selesai 1 bulan lebih cepat dari target. Diperkirakan pengerjaan jalan layang rampung pada Juli 2017 sehingga bisa beroperasi pada 17 Agustus 2017 atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.

“Masih banyak pernak-pernik yang harus diselesaikan, penerangannya belum, semua akan diselesaikan. Tapi semua strukturnya sudah selesai malam ini,” ucap Basuki.

Contoh pernak-pernik itu antara lain lampu jalan, pembatas jalan, dan pelapisan aspal.  Adapun Budi Karya lebih mengapresiasi yang berbentuk melingkar.