Saturday, 4 May 2024
HomeKota BogorAwas! Teror Piton Sampai ke Rumah-rumah di Bogor

Awas! Teror Piton Sampai ke Rumah-rumah di Bogor

BOGOR DAILY– Tak hanya di Kalimantan,   piton juga terjadi di wilayah Bogor.  Sejumlah warga di tiga wilayah dikejutkan dengan munculnya  ular raksasa yang masuk ke rumah. Selama Maret lalu, tiga piton ditemukan di rumah warga. Ada yang muncul di dapur, kolong kasur, hingga terakhir binatang mengerikan ini ada di selokan  dapur. Seperti yang kemarin menggemparkan  Kampung Sindang Barang, kemarin.

Di Kelurahan  Sindangbarang, warga RT 03/05  M Fany Fauzi (19) dikagetkan dengan munculnya di selokan rumah. Hewan berukuran 2,8 meter ini terurai panjang tepat di lubang saluran air.

Ini berawal saat Fany merasa air yang mengalir ke saluran pembuangan tersumbat.   Saat diperiksa, ia pun kaget bukan kepalang melihat seekor raksasa ada di selokan. Saat ingin ditarik, ular itu justru masuk ke  pipa berukuran 2 ins tersebut. “Malah masuk ke pipa paralon, saya tarik buntutnya tapi licin. Saya tarik bertiga pakai kain juga tetap tidak bisa. Akhirnya saya panggil paman saya yang memang biasa tangkap ular,” tuturnya.

Setelah ditangkap, mulut ular tersebut langsung diikat menggunakan lakban. Tapi, beberapa saat setelah diikat, ular tersebut memuntahkan dua ekor tikus. Ia pun  curiga piton itu pula yang belakangan  memangsa bebek peliharaannya.

“Kemarin bebek saya mati kepalanya rusak, kayanya sama ular ini. Soalnya kalau dimakan tikus pasti digrogotin semua,” ungkapnya.

Ular terebut kini ditempatkan di sebuah kandang berukuran 1 meter x 1 meter. Keberadaannya menarik perhatian warga sekitar, sehingga banyak anak kecil yang mengerumuni kandang tersebut. Fany pun belum memiliki rencana akan diapakan ular teresbut nantinya.

Sementara itu, pada  Senin (13/3) lalu, ular jenis ini juga membuat geger warga Kampung Kabandungan, RT 01/04, Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Bobotnya seberat 20 kilogram itu  menyelinap masuk ke dapur rumah warga, Yunus (35) sekitar pukul 11:30 WIB.

Kepala ular itu tiba-tiba muncul dari sela perabotan dapur. “Jadi awalnya Ibu Neneng (istri Yunus) mendengar suara tokek di dapur. Tidak lama, kepala ular muncul Terus teriak,” ujar Memed (37) salah satu pawang saat menangkap ular

Mendengar teriakan, para tetangga lainnya mencari warga yang punya nyali menaklukan ular. Sampai-sampai ia harus  membobol tembok belakang rumah.

“Ularnya lari. Awalnya lari ke plavon rumah. Terus ular masuk sela-sela rumah. Untuk menangkap, terpaksa membobok tembok. Karena celah sangat sempit dan dalam,” ujarnya.

Dari deretan penemuan, piton di Desa Ciderum Kecamatan Caringin yang paling menggemparkan pada Sabtu (4/3) lalu.  Ular bermotif batik itu tiba-tiba melingkar di bawah tempat tidur rumah warga di Jalan Raya Mayjen HE Sukma, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Bogor.

Setelah ditangkap hidup-hidup dari bawah tempat tidur, Koko, sang pawang ular kemudian berhasil menangkap, dan membawanya untuk dipelihara.

Komunitas pencinta ular, SIOUX Snake Rescue (SSR) pun buka suara soal maraknya yang keluar dari habitatnya.

Menurut Pelaksana Umum SIOUX Snake Rescue Kisut Kisin, meski tidak berbisa, namun  masyarakat harus tetap waspada. Kisin mengatakan, alasan ular bisa sampai masuk ke permukiman penduduk karena mereka melakukan aktivitas, seperti mencari makan, ganti kulit, dan kawin. Mereka akan mencari tempat yang dirasa aman untuk bersembunyi.

“Ular bersembunyi di tempat yang aman menurut dia. Bisa di dalam sepatu, loteng, lemari, kolong tempat tidur. Kalau di selokan itu kan banyak makanan dia, seperti tikus,” ucap Kisin.

Karena itu, Kisin menyarankan, agar rumah tidak dimasuki ular, jangan ada makanan ular. “Rumah harus bersih, jangan kasih alasan ular masuk ke rumah,” katanya.

Sementara itu, Peneliti herpetologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Mirza D Kusrini juga menambahkan, saat seekor ular keluar dari habitatnya itu menandakan jika sang ular kekurangan mangsa. Ini bisa berakibat fatal, hingga piton nekat  memangsa manusia. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kalimantan.

“Walau tidak banyak, dalam kondisi tertentu, piton bisa memangsa manusia. Ini karena lahan tempat bersemayam makanan piton seperti babi hutan dan rusa, sudah digusur manusia dengan menanam kelapa sawit. Karena yang dicari untuk makan sudah tak ada, sementara ularnya lapar, maka manusia di makan, walau diakui piton itu bisa memangsa apapun, karena sifat hewan melata ini oportunis,”tandas peneliti IPB ini. (met/bd)