BOGOR DAILY- Tiga rumah di Kampung Situ Pete, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat hangus terbakar pada Rabu malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Seluruh bagian rumah yang berlokasi di tengah permukiman padat penduduk itu hangus dilalap si jago merah. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran tersebut.
Saat peristiwa terjadi, semua penghuni sedang berada di dalam rumah masing-masing. Warga sekitar yang mengetahui peristiwa itu segera bergotong royong memadamkan api.
Namun, banyaknya material yang mudah terbakar membuat api cepat membesar dan merembet ke bangunan rumah yang ada di sekitar. Api baru berhasil dipadamkan satu jam kemudian setelah empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
“Kejadiannya saat lagi hujan deras. Saya lihat ke atas genteng taunya ada api, saya langsung keluar dan teriak,” kata Saeful Hidayat (24), warga sekitar di lokasi kejadian, Rabu 14 Juni 2017 malam.
Dari informasi yang dihimpun kebakaran itu bermula dari seorang laki-laki bernama Sanim (45), yang diduga mengidap gangguan jiwa, membakar kain dan sampah dari dalam rumahnya.
Api kemudian membakar seisi rumahnya serta rumah orangtua dan pamannya. Warga sekitar menyebutkan Sanim dikenal kurang waras. Pria yang sehari-hari sebagai sopir angkot ini sering membakar sampah di dalam rumah. “Waktu itu juga rumahnya hampir terbakar,” kata Saeful.
Jika sedang kambuh, jelas dia, Sanim kerap berkeliling kampung sambil membawa pisau dan linggis. “Kalau lagi waras ya biasa narik angkot,” ungkap Saeful. Akibat ulah Sanim, warga yang geram langsung menangkapnya. Dia ditemukan warga sedang bersembunyi di pelataran rumahnya.
Saat ditangkap, Sanim terlihat sedang memegang sebilah pisau. Warga yang kesal langsung menghakimi dan nyaris membakar pria tersebut.
Beruntung, petugas kepolisian dari Polsek Tanah Sareal dibantu petugas BPBD Kota Bogor yang tiba di lokasi langsung mengamankan Sanim ke salah satu rumah pengurus RT. Setelah itu petugas langsung membawanya ke Polsek Tanah Sareal sambil memborgol kedua tangannya.