Friday, 29 March 2024
HomeKota BogorNgeri..., Tanah di Kampung Lebak Kantin Bogor Masih Bergeser

Ngeri…, Tanah di Kampung Lebak Kantin Bogor Masih Bergeser

BOGOR DAILY- Sepekan pasca , warga di Kampung Lebakkantin, RT 03/05, masih belum hidup tenang. Meski banyak bantuan datang, kondisi mereka tak lagi memiliki rumah. Sementara tanah yang ditempatinya masih rawan bergeser hingga pemerintah merekomendasikan untuk direlokasi.

Hingga kini, warga korban hidupnya masih terkatung-katung. Sebagian ada yang menetap di rumah saudara, sebagian lainnya terpaksa mengontrak.

Lurah Sempur Rena Da Frina mengatakan, pihaknya tak bisa memberi bantuan untuk pembangunan rumah warga yang ambruk jika lokasinya masih di tempat yang sama. Sebab, kondisi tanah di tempat tersebut labil dan rawan bergeser dan susulan.

“Sekali pun itu tanahnya bersertifikat, kami tetap tidak bisa. Sebab, BPBD tidak menyarankan untuk dibangun kembali. Makanya kami akan coba berembuk dengan warga,” kata Rena.

Ia menuturkan, ada dua pilihan untuk memberi kejelasan nasib korban . Pertama merelokasinya ke tempat yang lebih aman, yakni rumah susun (rusun).

“Kalau warga tetap tidak mau pindah, maka harus terlebih dahulu dibangun TPT yang besar dan kokoh serta pondasi rumah tidak boleh asal,” terangnya.

Pihaknya pun hingga kini masih memetakan rumah penduduk di wilayah Lebakkantin mana saja yang masuk lereng dan tidak. “Jadi atas permintaan pak wali untuk mendata dan akan disurvei BPBD ke lapangan. Jadi sementara ini belum ada datanya,” ujarnya, Selasa (4/7) usai sidak.

Sementara Ketua RT 03/05 Kurniasih mengatakan, banyak sekali pihak yang datang memberi bantuan berupa makanan, pakaian, selimut bahkan uang untuk korban tanah tersebut.

Ia menyebutkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi penyalur bantuan terbanyak. Lembaga tersebut memberikan berbagai bantuan seperti selimut, tikar, makanan siap saji, mi instan, air mineral, alat kesehatan, peralatan bayi, alat dapur, alat kebersihan dan perlengkapan perempuan.

Selain BNPB, Palang Merah Indonesia (PMI) juga menyumbangkan alat kebersihan dan tikar. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyumbangkan karpet, sembako, peralatan bayi dan baju dewasa. Masyarakat Cinta Bogor (MCB) menyumbangkan sembako, mi instan dan uang. Ada juga bantuan berupa uang dari komunitas Lebakkantin 80 Rp4.450.000.

“Ada juga uang yang belum dihitung dari RAS garage. Sedangkan Baznas masih dalam proses yang rencananya akan memberikan sembako dan pakaian layak pakai dan mau dibahas juga tentang uang kontrakan,” tuturnya.

Selain itu, Wali Kota Bogor Bima Arya juga menawarkan bantuan relokasi bagi korban yang rumahnya hancur ke rusunawa. Namun, korban masih belum mengiyakan tawaran tersebut. “Korban belum siap pindah. Malah rencananya ingin kembali menempati rumah kakaknya yang juga terkena bagian dapurnya,” ujarnya.