Saturday, 18 May 2024
HomeKota BogorWarga di Kota Bogor Masih Andalkan Perahu Getek, Nih Lokasinya

Warga di Kota Bogor Masih Andalkan Perahu Getek, Nih Lokasinya

BOGOR DAILY- Warga Kampung Kramat, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor masih memanfaatkan media penye­berangan tradisional, . Banyak warga yang menggunakannya untuk menyeberang Sungai Cisadane yang memisahkan Kampung Kramat dengan Kampung Cibalagung, Kelu­rahan Pasirkuda, Bogor Barat.

Hanya dengan mengandalkan lima ban mengangkut lima sampai enam orang. Bentuknya cukup seberukuran besar, bisa derhana yang mayoritas ma­terialnya terbuat dari bambu. Namun saat ini getek yang digunakan sudah dimodifikasi karena dilengkapi rumah-ru­mahan dan tempat duduk untuk penumpang yang ter­buat dari bahan kayu. ­

Atap ini dibuat agar penum­pang semakin nyaman. Tampak pula seutas tambang yang dipasang memanjang mulai dari bibir sungai Kampung Kramat hingga Kampung Ci­balagung. Tambang itu sen­diri digunakan untuk menja­lankan getek dengan cara menariknya.

Adalah Supandi Rahman (41) yang biasa bertugas menarik getek bila ada warga yang hendak menyeberangi Sungai Cisadane. Dia mengatakan, setiap warga dikenakan tarif Rp1.000. ”Sangat murah dan masih banyak yang suka naik getek untuk menyeberang sungai,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, getek atau eretan sudah ada sejak puluhan tahun lalu. ”Sudah lama bang­et, kalau saya sendiri kurang lebih sudah 20 tahunan bertu­gas narik getek ini,” katanya. Dia tidak menyangka rupanya masih banyak yang tertarik menggunakan getek untuk menyebrang sungai. ”Tapi se­karang sudah berkurang, so­alnya banyak transportasi lain yang lebih praktis dan murah,” terangnya. ”Biasanya sih warga dari Cibalagung nyebrang un­tuk pergi ke Stasiun Bogor, memang dekat bisa jalan atau naik angkot, biayanya jadi lebih murah,” tambahnya.

Dia melanjutkan, getek akan terus menjadi media penyeber­angan warga meskipun di lokasi tersebut akan dibangun sebuah jembatan. ”Getek harus diperta­hankan, karena ini bisa dibilang sudah melegenda, sangat tradi­sional,” tandasnya.