BOGOR DAILY- Personel gabungan penanggulangan terorisme menggelar simulasi aksi teror di kawasan Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport City (JSC), Palembang. Simulasi ini untuk memastikan kesiagaan personel saat pelaksanaan Asian Games 2018.
Dalam simulasi ini, tim gabungan yang terdiri atas kementerian, lembaga, dinas, TNI, dan Polri ini memperagakan skenario pengamanan setelah terjadi penembakan secara brutal dan bom oleh pelaku. Beberapa pengunjung yang sedang membeli tiket di loket terlihat mengalami luka-luka dan tewas.
Dengan sigap, personel langsung mengamankan lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara. Sedangkan personel lain mengejar pelaku lain. “Simulasi ini akan rutin dilakukan bersama sebelum pelaksanaan Asian Games mendatang. Kita tidak beranda-andai, tapi kita tetap mengantisipasi dengan melakukan latihan untuk mengetahui peran masing-masing saat terjadi aksi teroris,” ujar Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius kepada wartawan, Rabu (1/11/2017).
Ditambahkan Suhardi, dalam latihan gabungan dan simulasi yang dilakukan sejak 8 hari lalu, personel dinilai sudah mampu berkoordinasi dengan baik. Jadi, sebelum pelaksanaan Asian Games, personel hanya perlu memantapkan latihan dan memaksimalkan waktu di lapangan dengan kondisi sebenarnya.
Selain itu, personel akan memperketat pengawasan di luar wilayah JSC sebagai pusat penyelenggaraan Asian Games. Pengawasan ini guna memastikan keamanan, baik atlet maupun masyarakat yang hadir, untuk menyaksikan event internasional yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang itu.
“Kawasan di luar Jakabaring kita juga akan perketat pengamanan dan tidak sembarangan orang nanti bisa masuk ke kawasan atlet. Jadi pengamanan itu betul-betul kita utamakan. Ini untuk mengantisipasi adanya ancaman aksi teror oleh kelompok-kelompok tertentu dan menyukseskan penyelenggaraan Asian Games,” ujar Suhardi.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengaku pengamanan Asian Games di Palembang lebih mudah daripada di Jakarta. Mengingat kawasan ini sudah mengintegrasikan tempat penginapan atlet dengan venue olahraga.
“Dengan latihan ini, kita bisa lihat seperti apa kemampuan dan apa fasilitas yang harus dilengkapi. Tapi kita bersyukur semua fasilitas Asian Games di Jakabaring itu sudah terintegrasi antara penginapan dan venue olahraga, jadi pengamanan lebih mudah hanya di satu tempat,” katanya.