Tuesday, 21 May 2024
HomeKabupaten BogorLimbah PT Antam Bocor, Ratusan Ton Ikan Milik Warga Mati

Limbah PT Antam Bocor, Ratusan Ton Ikan Milik Warga Mati

BOGOR DAILY- Puluhan petani ikan di Kampung Cidempok Desa Bantar Karet, Nanggung mengamuk setelah melihat peternakan ikannya mati akibat bocornya limbah berbahaya dan beracun milik UPBE Pongkor PT Antam Tbk ke Sungai Bondongan.

Warga setempat bernama Khodam Setiawan mengatakan awalnya UPBE Pongkor PT Antam Tbk mengklaim limbah tersebut tidak berbahaya dan tidak beracun.
“Ikan yang ada di 70 kolam atau ratusan ton ikan milik petani ikan di empat Rw di Kampung Cidempok Desa Bantar Karet mati akibat tercemarnya air Sungai Bondongan oleh limbah berbahaya dan beracun milik UPBE Pongkor PT Antam Tbk. Kami menuntut UPBE Pongkor PT Antam Tbk segera memberikan ganti rugi,” ujar Khodam Setiawan kepada wartawan, Senin (18/12).
Ia menambahkan kecurigaan warga bahwa limbah UPBE Pongkor PT Antam Tbk beracun dan berbahaya sudah lama, karena selama ini puluhan warga terkena penyakit kulit atau buduk.
“Kami menduga limbah milik UPBE Pongkor PT Antam Tbk ini memang berbahaya dan beracun serta telah mencemarkan air tanah warga. Karena pencemaran limbah ini, 70 persen warga Desa Bantar Karet mengalami sakit kulit atau buduk. Kami meminta agar UPBE Pongkor PT Antam Tbk dan membangun puskesmas di desa kami berikut menyediakan petugas kesehatan dan juga obat-obatannya” tambahnya.
Warga lainnya bernama Makmun Jawi menerangkan matinya ratusan ton ikan milik warga karena Sungai Bondongan tercemar limbah berbahaya dan beracun terjadi sejak Minggu malam, tapi baru diketahui ketika Senin pagi.
“Senin pagi kami baru mengetahui ikan kami seperti jenis ikan mas, nila, mujaer dan lele mati. Setelah ditelusuri ternyata pipa penampungan limbah berbahaya dan beracun milik UPBE Pongkor PT Antam Tbk bocor. Kami menduga bocornya pipa ini sejak minggu malam hingga ratusan ton ikan sudah mati ketika pagi hari,” terang Makmun Jawi.
Dengan matinya ratusan ton ikan milik warga, Makmun meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten untuk menutup penampungan limbah berbahaya dan beracun milik UPBE Pongkor PT Antam Tbk.
“Penampungan limbah berbahaya dan beracun milik UPBE Pongkor PT Antam Tbk sudah tidak layak. Kami meminta DLH dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya di Kabupaten bersikap tegas menutup penampungan limbah tersebut,” tegasnya.
PT Antam Lakukan Penelitian
Humas UPBE Pongkor PT Antam Tbk Agus Setyono menjelaskan jajarannya sudah datang ke Kampung Cidempok untuk meneliti dan mendata kerugian petani ikan.
“Bagian Komunikasi Departemen bersama bagian laboratarium sudah datang ke kolam ikan milik warga dan penampungan limbah milik Kami. Saat ini air yang ada di kolam, Sungai Bondongan dan penampungan limbah masih Kami teliti,” jelas Agus Setyono.
Ia menjelaskan UPBE Pongkor PT Antam Tbk siap bertanggung jawab. Namun pihaknya kaget adanya kebocoran pipa penampungan limbah berbahaya dan beracun.
“Sebenarnya penampungan limbah kami masuk dalam level aman, oleh karenanya kami akan memastikan penyebab kebocoran limbah berbahaya dan beracun tersebut ke Sungai Bondongan. UPBE Pongkor PT Antam Tbk siap memberikan ganti rugi kepada petani ikan di Kampung Cidempok, Desa Bantar Karet,” jelasnya.
Agus melanjutkan warga Desa Bantar Karet yang menderita penyakit kulit bisa mendatangi bidan maupun Puskesmas pembantu di Desa Bantar Karet.
“Untuk sementara atau perawatan awal, warga Desa Bantar Karet yang menderita penyakit kulit bisa berobat ke Bidan Remi maupun Puskesmas pembantu di Desa Bantar Karet. Pelayanan kesehatan masyarakat ini gratis karena merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) UPBE Pongkor PT Antam Tbk,” pungkas Agus