Friday, 19 April 2024
HomeKota BogorTambah Gutter untuk Tingkatkan Debit, Progres Optimalisasi IPA Dekeng Capai 30...

Tambah Gutter untuk Tingkatkan Debit, Progres Optimalisasi IPA Dekeng Capai 30 Persen

BOGOR Daily– Sebulan sejak start awal November lalu, progres Optimalisai Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dekeng sudah mencapai 30 persen. Program penambahan kapasitas produksi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor ini sudah memasuki tahapan inti. Meski demikian, perusahaan air minum milik Pemkot Bogor ini mengupayakan, pengerjaannya tidak mengganggu pelayanan.

Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Syaban Maulana menjelaskan, selama sepekan ini  tim pengawas  pekerjaan yang diawasi langsung oleh petugas pdam fokus pada pengerjaan penyekatan aliran horizontal pada kompartemen bak sedimentasi IPA Dekeng 2. Tujuannya adalah untuk mencegah pengendapan flok pada proses sedimentasi .

“Sesuai jadwalnya, awal Desember ini kita juga fokus pada pekerjaan penambahan gutter pada bak sedimen unit 1 untuk menambah kapasitas dar 600 liter perdetik menjadi 800 liter perdetik. Masing-masing bak sedimen ditambah empat buah gutter. Jumlah bak sedimen IPA Dekeng 2 ada tiga bak, jadi gutter di seluruh bak kita tambah menjadi 24 gutter,” urai Syaban, Minggu (10/12/2017).

Pekan ini, pengerjaan dilanjut pada penyekatan aliran horizontal dan penambahan gutter di bak sedimen unit 2 IPA Dekeng 2. “Akhir pekan depan kita targetkan progres pengerjaan meningkat menjadi 40 persen,” tambah pria yang akrab disapa Ade Syaban ini.

Dirtek Ade menambahkan, pengerjaan optimalisasi ini diupayakan tidak mengganggu distribusi air bersih ke pelanggan. Dia telah mengintruksikan jajaran di Bagian Produksi untuk memaksimalkan debit produksi sebesar 1500 liter perdetik, sesuai kapasitas produksi IPA Dekeng saat ini.

Diberitakan sebelumnya, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor akan memaksimalkan fungsi IPA Dekeng untuk meningkatkan pelayanan air bersih pelanggan di zona 3 dan 4. Program Optimalisasi IPA Dekeng ini berlangsung Selasa (7/11/2017) hingga Januari 2018 mendatang.

Syaban Maulana menerangkan bahwa Optimalisasi IPA Dekeng merupakan upaya PDAM untuk meningkatkan kapasitas hasil pengolahan IPA. Harapannya, kapasitas produksi IPA yang dibangun pada tahun 1997 tersebut bisa bertambah dari 1.500 liter perdetik (l/det) menjadi 1800 l/det.

“Saat ini kondisi pengaliran kita sudah seimbang. Artinya suplay air baku sudah sama dengan air yang dijual di pelanggan. Ini sangat sensitif. Karena kalau ada gangguan di produksi, maka akan terjadi gangguan pula di pelanggan. Ini terjadi karena kita sudah tidak punya idle capasity. Nah, Optimalisasi IPA Dekeng ini menjawab kebutuhkan itu. Kita akan punya idle capasity sebesar 300 l/det,” kata Syaban.

Pengerjaan kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi kedua IPA. “Fungsi masing-masing unit kogulasi, flok, sedimentasi dan filter dapat berjalan secara optimal sesuai perencanaan,” tutur Syaban.

Selain itu juga diyakini dapat meminimalisir gangguan pengaliran akibat peningkatan tingkat kekeruhan air baku.

“Jadi ketika ada gangguan produksi, misalnya karena air beku keruh akibat hujan dan banyak sampah, kapasitas produksi kita tidak akan turun terlalu jauh. Kalau sebelumnya dari kondisi normal 1500 l/det bisa turun jadi 1200-1300 l/det saat ada gangguan, setelah diperbaiki 1800 l/det mungkin akan turun jadi 1700 l/det. Idealnya 1600 l/det. Jadi masih di atas ideal,” papar Syaban.

Optimalisasi IPA Dekeng ini, tambah Syaban terdiri dari dua lingkup pengerjaan, yakni rehabiliasi plate settler pada IPA Dekeng 1 dan optimalisasi kapasitas pada IPA Dekeng II. Untuk IPA Dekeng 1, pelaksana pekerjaan akan mengganti plate settler di bak 1 dari jenis GRC ke Stainless Steel. Tujuan nya ada proses pengendapan lebih sempurna.

“Sementara untuk bak 2 dan 3, plate settlernya akan kita perbaiki agar proses pengendapan lebih cepat,” kata Syaban.

Sementara untuk IPA Dekeng 2, pelaksana  akan menambah Gutter (saluran penangkap air bersih), agar air yang masuk lebih merata, sehingga lumpur tidak akan masuk filter. “Kita juga akan Membuat sekat pengarah pada aliran inlet sedimentasi. Fungsinya air yang masuk ke sedimen ini alirannya rata. Kalau sekarang kan kecepatannya nggak rata, sehingga pada saat kekeruhan tinggi, lumpur ikut terbawa,” papar Syaban.

Syaban menambahkan, selama proses pengerjaan, PDAM berupaya menjaga sistem pengolahan untuk meminimalisasi gangguan pelayanan. Dia mengimbau para pelanggan di zona 3 dan 4 untuk tetap menampung air saat sedang mengalir.

“Pengerjaan dikerjakan setiap hari selama kurang lebih 11-12 minggu. Kami mengimbau pelanggan tetap menampung air pada saat air mengalir,” tutup Syaban. (humas dan sosial)