Friday, 19 April 2024
HomeKabupaten BogorBegini Gaya Beda Ade Yasin Dekati Warga

Begini Gaya Beda Ade Yasin Dekati Warga

BOGOR DAILY- Gaya pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Bogor -Iwan Setiawan sungguh berbeda. Jika biasanya pola arak-arakan dan banyak mengunjungi tokoh-tokoh, kini fokus pasangan HADIST ini ke sosialisasi program melalui Festival Pancakarsa.

“Pola kunjungan tokoh tetap kita lakukan. Tokoh itu penting sebagai opinion leader. Bu Ade dan Pak Iwan silaturahim tokoh jadwaknya Senin-Jumat sifatnya on the spot dan informal. Bahasa kita program ketuk pintu,” kata Haries Setiawan, Direktur Tim Pemenangan -Iwan Setiawan dalam siaran persnya Minggu (11/3) kemarin.

Haries menjelaskan, basis kegiatan Festival Pancakarsa itu adalah lima program unggulan pasangan Hadist yakni Bogor Membangun, Bogor Cerdas, Bogor Maju, Bogor Sehat dan Bogor Beradab. Haris mencontohkan kegiatan Festival Pancakarsa yang dipusatkan di Lapangan Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang di mana dilaksanakan kegiatan Senan Pagi Dua Jari, Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Kanker Serviks Gratis, Gotong Royong Bebersih Kampung, Ngubak Kulah, dan LombaTradisional seperti egrang dan lari bakiak. Acara di tutup dengan kegiatan ngaliwet bareng.

“Kami ingin berbagi kegembiraan dengan masyarakat sambil mensosialisasikan Program Pancakarsa. Kami ingin bu Ade interaksi langsung dengan masyarakat akar rumput sehingga pemimpin da rakyatnya tak berjarak Dan responnya luar biasa sekali,” jelasnya.

Haris menceritakan  kegiatan Ngubek Kulah di Kampung Cisauk, RT 01 RW 05 Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Ratusan warga tumpek di areal ngubek kulah. Tak hanya itu, pun turun ke kolam lumpur dengan masyarakat untuk berburu ikan.

“Saya juga ikut turun mendampingi beliau. Alhamdulilah saya dapat ikan, ibu Ade juga dapat kan. Ikannya besar lagi,” terang Haries.

Haries mengatakan, Festival Pancakarsa akan terus di kembangkan di zona-zona lain. Tentu, materi setiap zona berbeda-beda menyesuaian kearifan lokal masyarakat di zona tersebut.

“Kita pilih waktu Sabtu Minggu untuk festival pancakarsa agar semakin banyak keterlibatan masyarakat di kita. Kita benar-benar ingin mengembangkan pola yang tepat sasaran dan terukur. Low bujet high impact karena masa kita sangat panjang jadi harus jaga stamina dan ritme,” ujarnya (*)