Wednesday, 24 April 2024
HomeBeritaIni Sikap Bos Teroris Indonesia Pasca Dituntut Hukum Mati

Ini Sikap Bos Teroris Indonesia Pasca Dituntut Hukum Mati

BOGOR DAILY-Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut mati pimpinan Jaringan Ansharut Da‎ulah (JAD), Aman Abdurrahman‎. Tim Jaksa menilai Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma alias Aman Abdurrahman mempunyai pengaruh dalam beberapa serangan teror di Indonesia.

Aman angkat bicara terkait tuntutan mati yang dilayangkan tim Jaksa Penuntut Umum (JPU)‎ tersebut. Pimpinan ISIS di Indonesia itu angkat bicara lewat nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan mati yang dilayangkan JPU.

Celotehan-celotehan Aman saat mengungkapkan nota pembelaannya dapat dikatakan cukup kontroversial. ‎Berikut lima celotehan mengerikan Aman Abdurrahman pasca-dituntut hukuman mati oleh Jaksa.

1. Aman Abdurrahman Tidak Takut Dihukum Mati

Pada sidang pembacaan nota pembelaan, Aman Abdurrahman me‎ngaku tidak takut divonis hukuman mati oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Bahkan, dia mengaku telah siap atas vonis yang akan diberikan oleh Hakim.

Aman mempersilahkan Hakim memberikan vonis hukuman mati untuk dirinya.‎ Menurutnya, apapun hukuman yang akan diberikan kepada dirinya merupakan perbuatan zalim.

2. Aman Pilih Mati Ketimbang Damai dengan Pemerintah

Aman Abdurrahman mengaku pernah dikunjungi oleh Peneliti bidang kajian Islam asal Srilangka, Prof Rohan. Prof Rohan merupakan peneliti yang bekerja untuk Pemerintah Singapura sekaligus Indonesia.

Aman ‎mengaku diajak Prof Rohan untuk berdamai dengan pemerintah. Ajakan Prof Rohan, kata Aman, dibumbui janji-janji manis. Namun, Aman menolak tawaran untuk berdamai.

Aman lebih memilih keluar dari penjara sebagai mayat alias mati ketimbang harus berkompromi dengan pemerintah. Dia lebih memegang teguh prinsipnya dibanding harus menerima tawaran damai.

3. Aman Anggap Kasusnya Sebuah Penjeratan Gaya Baru

 Aman Abdurrahman membantah terlibat dalam beberapa aksi teror bom di Indonesia. Dia menganggap kasus-kasus yang dikaitkan dengan dirinya merupakan penjeratan gaya baru pertama di Indonesia.

Pimpinan ISIS di Indonesia tersebut mengaku sama sekali tidak tahu menahu mulai dari peristiwa bom di Sarinah, Thamrin, ataupun ledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sebab, kata Aman, saat peristiwa i‎tu terjadi, dirinya sedang diisolasi di Lapas Nusakambangan.

4. Aman Sebut Anggota DPR Merupakan Tuhan Jadi-Jadian

 ‎Dalam pembacaan nota pembelaan atau pleidoinya, Aman menyebut bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan tuhan jadi-jadian. Sebab, anggota DPR merupakan pembuat kebijakan yang akan dijalankan umat manusia.

Tak hanya itu, kata Aman, penganut atau pengikut kebijakan Pemerintah atau DPR merupakan orang kafir. Sebab, Aman menganggap pengikut kebijakan DPR dan Pemerintah sama dengan penganut berhala model baru.

5. Aman Sebut Pelaku dan Dalang Bom di Surabaya Sakit Jiwa

 Aman Abdurrahman angkat bicara terkait rentetan peristiwa teror bom yang terjadi di Surabaya. ‎Kata Aman, pelaku bom bunuh diri di Gereja tidak memahami ajaran Islam dan tuntunan jihad.

Bahkan, pentolan JAD ini menyebut pelaku serta dalang rentetan bom di Surabaya merupakan orang-orang yang sakit jiwa dan hidupnya frustasi. Sebab, dijelaskan Aman, Islam tidak mengajarkan tindakan itu.

Sumber Okezone.com