Friday, 29 March 2024
HomeKota BogorPelajar Bogor Jadi Kurir Penjual Kukang

Pelajar Bogor Jadi Kurir Penjual Kukang

BOGOR DAILY Kasus penang­kapan tiga pelajar yang kedapatan sebagai kurir di Bale Binarum, Kecamatan Bogor Timur, pada 12 Februari terus berlanjut. Ba­lai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Balai Besar Konservasi Sum­ber Daya Alam (BKSDA) Bogor wi­layah I Jawa Barat menyerahkan barang bukti berupa seekor Kukang betina dewasa bersama tersangka AAF (20) yang bertindak sebagai penjual ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor, ke­marin.

Koordinator Polisi Hutan BKSDA  Bogor, Aman Sujiaman, mengatakan, jenis yang disita merupa­kan spesies Kukang Jawa yang paling banyak terdapat di Jawa Barat. Tersangka menjual hewan yang dilindungi itu melalui akun Facebook dengan harga Rp400.000 per ekor. ­

“Tertangkap di Katulampa, hasil pengembangan penang­kapan siswa medio Februari. Hewan ini dilindungi sesuai PP Nomor 7 Tahun 1999. Ngakunya baru sekarang ini menjual ku­kang. Jadi, AAF ini yang men­jual, tiga pelajar yang lebih dulu ditangkap itu kurir,” katanya.

AAF terjerat Pasal 21 UU Nomor 5 Tahun 1990 huruf (a) tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pi­dana penjara paling lama lima tahun atau denda Rp100 juta. “Setelah ini kami limpahkan ke kejari untuk tahap penyidikan selanjutnya,” imbuhnya.

Aman menambahkan, kasus penangkapan tersangka pen­jual hewan ini cukup banyak lantaran punya banyak peminat yang hobi memelihara jenis pri­mata ini. Proses transaksi paling banyak terjadi lewat online. “Paling sering memang. Seba­gian yang ditangkap tidak tahu ada aturan hewan ini dilindun­gi dan bisa dipidana kalau men­jual. Makanya ini jadi semacam tindakan agar menimbulkan efek jera dan mengurangi penjualan kukang,” paparnya.

Sementara itu, petugas Inter­national Animal Rescue (IAR), Elvira, menuturkan, selain hobi dipelihara, hewan dilindungi ini menjadi favorit buruan ka­rena dipercaya punya beberapa ‘khasiat' lain. Masyarakat mem­percayai tulang dari hewan ini bisa meningkatkan vitalitas. Beberapa bahkan ada yang men­jual ‘minyak kukang' sebagai bentuk pengasihan untuk usaha. “Beberapa masyarakat percaya darah kukang yang dicampur minyak kelapa, lalu ditaruh di tempat usahanya bisa menda­tangkan rezeki,” katanya.

Elvira menambahkan, Jawa Barat merupakan tempat pere­daran, penjualan dan penang­kapan kukang terbanyak. Apa­lagi harga jual Kukang endemik Jawa Barat bisa mencapai harga Rp7 juta per ekor jika dijual di Filipina.

“Makanya selain hobi, hewan ini juga punya nilai jual tinggi di luar negeri. Karena itulah, masyarakat menangkap kukang. Padahal, kukang adalah hewan yang dilindungi,” pungkasnya