Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaJalan Pajajaran dan Juanda Lumpuh Dua Jam

Jalan Pajajaran dan Juanda Lumpuh Dua Jam

BDN – Hari ini, Kirab Obor Asian Games akan melintas di Kota Bogor. Sebagian ruas jalan yang dilalui pun akan ditutup sementara, dari rumah dinas wali kota Bogor di Jalan Pajajaran hingga berakhir di Istana Bogor, Jalan Juanda. Sebab, pengarakan obor ini bakal ditonton puluhan ribu warga Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Torch Relay Asian Games 2018 merupakan momen besejarah bagi Indonesia. Untuk itu, sebuah kehormatan bagi Kota Bogor bisa jadi salah satu kota yang dilewati Obor Asian Games.

Dari 17 titik Torch Relay yang sudah ditetapkan, jelas Bima, semuanya merupakan lokasi yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi bagi warga Kota Bogor. “Ini merupakan momen penting dan langka. Pada intinya kami ingin menunjukkan kepada semua, beberapa lokasi yang penuh dengan nilai budaya dan sejarah yang terdapat di Kota Bogor ini,” jelasnya.

Sesuai rencana, pawai obor itu akan melintas mulai dari rumah dinas wali kota Bogor, Jalan Pajajaran, Warungjambu, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, jalur Sistem Satu Arah (SSA), Istana Bogor dan Balai Kota Bogor. “Besok ada penutupan sementara saja ketika obor itu lewat,” ujar Bima Arya.

Kabag Ops Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Fajar Hari Kuncoro mengatakan, rekayasa lalu lintas hanya dilakukan saat obor melintas di jalur tersebut. “Untuk penyekatan dalam artian penutupan jalur, tidak ada. Tapi kita akan berupaya membuat rekayasa lalu lintas, khususnya jalur yang dilewati. Yang jelas tidak ada penutupan jalan,” tegas Fajar.

Fajar menjelaskan, rekayasa yang dimaksud adalah berupa penundaan sementara arus kendaraan saat obor melintas. Ini yang kemungkinan akan berimbas pada lumpuhnya aktivitas lalu lintas.

Kemudian untuk jalur SSA kemungkinan akan dibuatkan jalur khusus kirab obor. Namun, kendaraan masih tetap bisa melintas. “Di-pending saja paling, sekitar 5-10 menit di jalur SSA. Itu kemungkinan rekayasa lalu lintas,” tuturnya.

Selain membuat rekayasa lalu lintas, Polresta Bogor Kota besok juga akan menurunkan 700 personel untuk mengamankan Kirab Obor Asian Games di Bogor yang terdiri dari TNI-Polri dan Inasgoc. “Polresta Bogor Kota kaitan dengan pengamanan besok (hari ini, red) mendukung optimal, dalam artian akan memberi dukungan pengawalan sampai pengamanan jalur yang dilintasi,” ungkap Fajar.

Direktur Ceremony Inasgoc Harty Paulina Purba mengatakan, jika mengacu kepada aturan main dan berdasarkan data Inasgoc, perjalanan Api Obor Asian Games di Kota Bogor diperkirakan bakal memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam. Hal tersebut disebabkan perpindahan satu titik ke titik lain yang diprediksi memakan waktu sekitar tujuh menit.

“Kalau jarak tempuh ke setiap titik berjarak 500 meter, dibutuhkan waktu sekitar tujuh menit. Karena Kota Bogor memiliki 17 titik, berarti Torch Relay bakal memakan waktu sekitar 119 menit,” jelasnya saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin.

Sehingga selama dua jam, jalur lalu lintas, khususnya yang dilewati Obor Asian Games, bisa lumpuh hingga dua jam. Apalagi dalam rapat koordinasi Pemkot Bogor dengan perwakilan Inasgoc selaku panitia pelaksana, ribuan masyarakat Kota Hujan dipastikan akan ikut memeriahkan jalannya ritual perjalanan panjang Obor Api Asian Games.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Syahlan Rasadi mengaku sekitar seratus penari telah disiapkan pihaknya guna memeriahkan perjalanan api abadi tersebut.

Tari Tunggul Kaung, Putri Ayuda, Reog dan beragam tari daerah lainnya, siap disajikan pada acara puncak Torch Relay yang bakal berlangsung di halaman Balai Kota Bogor. “Kita sudah siapkan sekitar seratus penari yang akan tampil dan menari di depan Balai Kota Bogor untuk memeriahkan Torch Relay nanti,” bebernya.

20.000 Siswa Turun ke Jalan

Perhelatan Kirab Obor Asian Games 2018 sampai juga di Kota Bogor. Hari ini lebih dari 20.000 pelajar se-Kota Hujan pun dilibatkan dalam menyambut pelari dan tokoh-tokoh yang membawa obor abadi pada perhelatan empat tahunan tersebut.

Banyaknya pengunjung yang bakal memenuhi pinggiran jalan di rute pawai, membuat Pemkot Bogor beserta Polresta Bogor Kota memberlakukan rekayasa lalu lintas. Terlebih di jalan utama seperti sekitaran Kebun Raya Bogor (KRB) atau SSA.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Fahrudin menuturkan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan para kepala sekolah (kepsek) sebagai koordinator soal mobilisasi pelajar saat pawai obor. Pihaknya juga mengundang 20.000 pelajar dari tingkat SD kelas enam, baik negeri maupun swasta dan kelas tujuh SMP. Jadi tidak hanya sekolah yang dekat-dekat sekitaran SSA saja.

“Mereka kumpul di sekitaran KRB sejak pukul 08:30 WIB lah memakai seragam. Soalnya kan mereka berangkat dari sekolah masing-masing dengan guru-gurunya. Kami kontrol dari jam tujuh lah. Pasti pagi-pagi sudah ada yang datang, kita nggak bisa larang itu,” kata Fahmi, sapaan karibnya, usai rapat di Balai Kota Bogor, kemarin.

Bahkan, sambung Fahmi, jumlah tersebut bisa bertambah, mengingat ada beberapa SMA yang diperkirakan bakal turun ke jalan. Seperti SMAN 1 yang ada di sekitaran SSA. “Nggak ada sih, karena SMA urusannya KCD. Tapi kami kasih tahu untuk patispasi. Jadi kemungkinan lebih jumlahnya karena ada anak SMA sekitaran KRB,” ucapnya.

Dia pun meminta pihak keamanan memperhatikan membeludaknya pelajar di rute pawai obor. Sebab, berbeda dengan saat penyambutan tamu negara, di mana ada jeda beberapa kali arus kendaraan dihentikan, yang bisa dimanfaatkan anak-anak untuk menyeberang. “Nah, sekarang tidak pakai jeda itu. Harus ada pengamanan ekstra dari polisi, Dishub dan Satpol PP. Takutnya nyeberang atau apa, jadi kelihatan petugas,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Theofillio Francino Freitas mengaku pihaknya bakal terfokus pada titik-titik pawai obor berjalan. Tidak akan ada penutupan jalan secara total, melainkan hanya sebagian ruas jalan yang digunakan pelari dan pembawa obor. Terlebih pada jalur utama seperti SSA, tempat warga berkumpul di pinggir jalan menyambut rombongan pawai. Pihaknya pun menerjunkan lebih dari seratus personel.

“Fokus kami di titik-titik utama, sesuai rute saja. Di rumah dinas wali kota, lalu jalan sesuai rute ke Warungjambu, Air Mancur, Jalan Sudirman, Sempur, lalu SSA. Ruas jalan yang dipakai rangkaian pelari maupun obor sebagian. Jadi arus kendaraan tetap bisa melintas, dengan rekayasa separuh jalan terpakai,” ungkapnya.

Kabag Ops Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Fajar Hari Kuncoro menambahkan terkait pengamanan keterlibatan pelajar. Menurutnya, dalam Pawai Obor 2018 ini perlakuannya hampir sama kaitannya dengan pengamanan VVIP saat ada tamu negara yang melintas.

“Selain itu, khusus untuk pelajar yang mencapai 20.000 pelajar ini, ada pendampingan dengan menurunkan polwan di beberapa titik, di-backup Srikandi Satpol PP dan Dishub. Kami akan juga buat perbandingan perkuatan nanti untuk anggota di lapangan,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala SMP Taruna Andigha Aldillah Rahman mengaku tidak keberatan dengan keterlibatan anak didik kelas tujuh dalam mengikuti Pawai Obor Asian Games. Momen ini disebut pengalaman langka bagi warga Indonesia, terlebih para pelajar. “Kota Bogor akan menjadi ikon bagi negara-negara peserta asian games, yang pasti berkunjung ke sini,” ucapnya.

Aldi menyebut pengalaman seperti ini bakal jadi pengalaman terbaik bagi anak-anak. Termasuk untuk meningkatkan rasa nasionalisme. “Rangsangan untuk meningkatkan prestasi.” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here