Tuesday, 23 April 2024
HomeBeritaPenanggulangan HIV/AIDS, 100 Kader Kesehatan Digembleng

Penanggulangan HIV/AIDS, 100 Kader Kesehatan Digembleng

BDN – Sebanyak 100 kader kesehatan atau petugas se-Kota Bogor mengikuti outbond di Padepokan Volly, Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (23/08/2018).

Kegiatan yang digelar Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor ini dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat yang juga selaku Ketua KPAD Kota Bogor.

“Jadi tidak hanya outbond, akan ada sesi diskusi terkait kesehatan, komunikasi serta evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas building para kader,” ujar Sekretaris KPAD Kota Bogor, Iwan Suryawan.

Iwan mengatakan, dalam melibatkan banyak pihak, tak hanya KPAD Kota Bogor dan Dinkes saja tetapi juga turut dibantu Puskesmas, Rumah Sakit dan LSM. Para kader ini bertugas untuk mencari atau menemukan orang yang diduga terindikasi HIV/AIDS untuk kemudian dibawa dan diperiksakan ke Puskesmas sampai diketahui hasilnya. Jika ternyata hasil pemeriksaan orang tersebut positif HIV/AIDS akan ada petugas pendamping bagi penderita.

“Mereka mendampingi penderita untuk konsultasi, memeriksa kesehatan hingga jadwal minum obat agar penderita ini teratur meminum obatnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini di Kota Bogor terhitung sejak 2005 sampai 2018 terdapat 4.000 lebih penderita HIV/AIDS, baik yang sudah meninggal ataupun dalam masa pengobatan. Pasalnya, setiap tahunnya angka kasus baru penderita HIV/AIDS mencapai 500 orang. Sehingga diperlukan kerja sama berbagai elemen dalam hal menanggulangi HIV/AIDS.

“Jadi melalui kapasitas building ini kita menyatukan semua petugas untuk menyamakan persepsi dan pemahaman serta menambah keahlian mereka,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengucapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran para kader. Menurutnya, outbond ini bukan sekedar berkumpul tetapi juga untuk membangun komitmen menjadikan Kota Bogor semakin sehat di masa depan. Sebab, berbagai program kesehatan apapun dan anggaran berapapun tidak akan terwujud tanpa adanya kerja dari para kader yang merupakan ujung tombak kesehatan di masyarakat.

“Mereka kan yang terjun langsung dan berkomunikasi dengan para penderita jadi kader juga perlu terus dibina dan dimotivasi agar semakin kuat ketulusan, keikhlasan dan kebersamaan dari para kader. Dan kedepan kader ini harus bertambah untuk membantu pemahaman kesehatan kepada masyarakat serta menurunkan angka HIV/AIDS,” pungkasnya. (fla/hari-SZ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here