Friday, 3 May 2024
HomeNasionalBikin Heboh Sejagat, Pria Ini Jualan Tuyul Rp20 Jutaan

Bikin Heboh Sejagat, Pria Ini Jualan Tuyul Rp20 Jutaan

BOGORDAILY – Mengaku memiliki yang dapat melipat gandakan uang, seorang pria berinisial AG (27), warga Desa Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, ditangkap polisi.

Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan, tersangka meminta korban berinisial YT (48), seorang waria asal Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen untuk menyerahkan uang Rp 20 juta.

“Tersangka menjanjikan korban dapat menggandakan uang melalui stok yang dimiliki, dengan syarat menyerahkan uang Rp 20 juta sebagai mahar tanda jadi,” kata Rudy melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/12/2019).

Namun, uang sebanyak Rp 20 juta yang sedianya untuk membeli , justru digunakan tersangka untuk membeli mobil.

Merasa ditipu, korban akhirnya melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib.

“Penipuan itu berawal saat korban mangkal di Stadion Candradimuka Kebumen November lalu. Korban bercerita kepada tersangka ingin berhenti bekerja jika ia sudah kaya,” ujar Rudy.

Berawal dari curhatan tersebut, muncul niat jahat dari tersangka.

Tersangka mengaku bisa membuatnya kaya mendadak melalui bantuan makhluk halus yang akan dihibahkan kepada korban.

“Korban percaya dan menyerahkan mahar Rp 20 juta kepada tersangka. Namun hingga dua hari setelah tanda jadi, yang dijanjikan akan diserahkan kepada korban tidak kunjung datang, tersangka juga menghilang,” kata Rudy.

Tersangka akhirnya berhasil ditangkap Unit Reskrim Polsek Kebumen di daerah Kecamatan Gombong.

Tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.

Setahun lampau, kabar perihal mahluk disebut sempat menggemparkan Nusa Tenggara Timur.

Maria Sae (45), warga RT 20 Desa Binilakat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengaku berhasil menangkap makluk yang disebutnya di atas peti tempat menyimpan uang sekolah anaknya.

Makhluk itu sebelumnya sempat mencuri uang Rp 200 ribu.

Gara-gara hal ini, rumahnya ramai didatangi warga yang ingin melihat langsung ‘makhluk' tersebut.

“Saya tangkap makhluk itu hari Kamis (4/1/) kemarin jam 16.30 Wita, di atas peti tempat simpan uang sekolah anak saya ini,” kata Maria, Jumat (5/1/2018) di rumahnya sambil menunjukan peti tersebut.

Dia mengaku bisa menangkap itu karena membuat jebakan atas usulan sejumlah warga dan kerabat ketika dia mengeluh kehilangan uang.

Jebakan yang dipakai adalah sepotong cermin yang ditempatkan di bagian atas kotak uang.

Kemudian di samping kanan kotak disimpan beberapa butir kelereng, di bagian kiri kotak disimpan karet gelang yang biasa dipakai anak-anak bermain.

Sementara, di bagian dalam kotak uang ditaburi lada.

Hasilnya, kata ibu yang bekerja serabutan itu, berhasil ditangkap.

Menurutnya, saat ditangkap tuyul tersebut sedang asyik bermain dengan cermin.

“Si tuyul melihat wajahnya di cermin dan menyangka temannya. Saya datang dia lagi asyik bermain dengan berdiri di atas peti uang yang masih tertutup,” kata Maria.

Setelah ditangkap, si tuyul tidak melawan, namun hanya menyusutkan dirinya menjadi sekecil bayi tikus.

Si tuyul lalu digenggam erat oleh Maria.

“Saya lalu memanggil suami saya dan memperlihatkan makluk itu dan karena suami saya bilang tuyul maka langsung dimasukkan dalam sebuah botol bekas sirup,” katanya.

Maria awalnya sadar uangnya hilang jelang Natal 2017.

Uang yang sebelumnya berjumlah Rp1 juta dengan pecahan 100 ribu tersisa Rp900 ribu.

Maria merasa aneh karena peti tempat penyimpan uang itu terkunci.

“Saya curigai suami saya yang telah menyolong uang itu. Saya pun membatalkan niat membeli ayam,” katanya.

Tanggal 28 Desember 2017, sejumlah kerabat menginisiasi akan membuat acara tutup tahun bersama.

Setiap kepala keluarga diminta sumbangan Rp100 ribu.

Saat hendak mengambil uang, ternyata uangnya kembali berkurang Rp100 ribu.

“Saya lalu berpikir tidak mungkin suami saya yang ambil. Yang pegang kunci kotak itu saya masa suami saya ambil,” katanya.

Akhirnya kecurigaan tertuju kepada tuyul.

“Makanya atas saran kerabat jebakan itu saya buat dan akhirnya bisa ditangkap,” katanya.

Rumah pasangan keluarga pekerja serabutan itu sejak Kamis kemarin hingga Jumat terus didatangi warga untuk melihat makluk itu.

Berbagai komentar bermunculan. “Ini bukan tuyul tapi ini sejenis kurcaci namun ‘kerja' mereka sama yaitu menyolong duit orang atas perintah ‘tuan' yang memeliharanya,” kata seorang warga Mesak Bia Lenggu.

Akhirnya kecurigaan tertuju kepada tuyul.

“Makanya atas saran kerabat jebakan itu saya buat dan akhirnya bisa ditangkap,” katanya.

Rumah pasangan keluarga pekerja serabutan itu sejak Kamis kemarin hingga Jumat terus didatangi warga untuk melihat makluk itu.

Berbagai komentar bermunculan.

“Ini bukan tuyul tapi ini sejenis kurcaci namun ‘kerja' mereka sama yaitu menyolong duit orang atas perintah ‘tuan' yang memeliharanya,” kata seorang warga Mesak Bia Lenggu.

Rumor tutul pernah pula beredar di satu daerah di Bali. Kala itu terjadi pencurian beruntun di 12 rumah di lingkungan Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

Anehnya, pelaku hanya mengambil uang rupiah saja, meski ada uang dolar di situ.

Pencurian ini menimbulkan cerita klenik dan beredar di masyarakat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kanit Buser Polres Gianyar, Ipda Gusti Ngurah Winangun.

“Masyarakat mengira uang mereka dicuri tuyul. Ini aneh karena hanya rupiah yang diambil, uang lainnya tidak,” kata Winangun kepada wartawan.

Ia menambahkan, pencurian terjadi beruntun dari satu rumah ke rumah lain. Lagi-lagi cerita yang sama muncul dan mereka menduga pelakunya adalah tuyul.

Cerita ini nyaris dipercaya sepenuhnya, sebelum personel buru sergap Polres Gianyar bertindak dan berhasil menangkap pelaku.

Kisah tuyul tersebut berakhir setelah seorang pelajar kelas tiga sekolah menengah pertama berinisial MD ditangkap.

Warga asal Blahbatu itu ditangkap di Jalan Raya Buruan saat mengendarai motor.

Ia pernah ditangkap dalam kasus yang sama.

Lantaran masih di bawah umur, polisi mengembalikan MD kepada keluarga agar dibina.

Namun MD kambuh dan kembali berulah, hingga kembali tertangkap.

Di depan anggota Polres Gianyar, MD mengakui perbuatannya.

Ia mulai mencuri sejak kelas enam sekolah dasar. Hasil curiannnya ia gunakan untuk memodifikasi motor.

“(Saya) Sendiri saja. Lihat rumah kosong yang pintunya terkunci, artinya sepi. Saya masuk mengambil pisau blakas untuk membuka pintu,” aku MD sambil menunduk malu.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here