BOGORDAILY – Sekretaris Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Dadang Iskandar menyebutkan, bahwa mengenai relokasi untuk korban bencana longsor di Kecamatan Sukajaya masih dalam proses pencarian dengan badan Geologi.
Ia mengatakan, baik itu hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara (Huntara) untuk korban bencana masih dalam proses dalam pencarian lokasi yang memang strategis.
“Saat ini proses tersebut masih terus dilaksanakan hingga lokasi yang paling aman sebagai huntara itu ditetapkan,” katanya kepada Bogordaily.net ketika ditemui, Kamis (16/1/2020).
Menurutnya, pemerintah Kabupaten Bogor bisa saja untuk melakukan pembangunan huntara dengan cara menyewa. Akan tetapi, hal itu harus sesuai dengan kajian yang matang.
Dadang mengungkapkan, ada lima desa di Kecamatan Sukajaya yang kemungkinan besar dialihkan ke huntara. Di antaranya Desa Pasirmadang, Cisarua, Cilueksa, Harkatjaya dan Desa Urug.
“Kita juga berencana membangun huntara yang baru yang dimana konstruksinya sederhana. Yang jelas layak dan kuat untuk ditempati sebelum ditentukan hunian tetap nantinya,” ungkap Dadang.
Pihaknya juga saat ini sangat khawatir, dengan kondisi cuaca yang belum stabil dan masih terbilang labil. Sehingga, proses perpanjangan waktu evakuasi selama 14 hari yang telah ditetapkan itu tidak menutup kemungkinan ditambah lagi.
“Kan waktu 14 hari itu tidak hanya untuk huntara tapi juga untuk evakuasi para korban. Jadi kalau waktu itu gak cukup, ya diperpanjang lagi. Mungkin sampai tiga kali,” tukasnya. (Andi).