Thursday, 28 March 2024
HomeNasionalHeboh, Warkop "One Stop Service", Habis Makan Langsung "Ngamar" dengan Harga Miring

Heboh, Warkop “One Stop Service”, Habis Makan Langsung “Ngamar” dengan Harga Miring

BOGORDAILY – yang satu ini bukan biasa. Selain tempe orek, telur goreng dan sayur asem tapi juga menawarkan one stop service. Habis makan pelanggannya bisa langsung ngamar ditemani ABG dengan harga miring.

Ya,sebuah di Gresik sediakan banyak gadis cantik. Tepatnya, di Kecamatan Kedamean.

Pramuji, seorang pemilik warung di Desa Banyuurip RT 05 /RW 01, Kecamatan Kedaeman harus menutup warung kopi usahanya.

Pria berusia 45 tahun itu ternyata tidak hanya menjual makanan dan minuman saja. Tetapi, menjual jasa prostitusi.

Warung tersebut digrebek oleh Tim Resmob Polres Gresik pada hari Rabu (13/1/2020) pukul 22.00 WIB.

Wakapolres Gresik, Kompol Dhyno Indra Setyadi mengungkapkan tersangka sudah satu tahun lamanya menjalani bisnis sebagai mucikari. Korbannya adalah wanita-wanita yang baru saja lulus sekolah rata-rata berasal dari Jawa Barat.

Warung tersebut juga menyediakan tempat untuk para pelanggan usai memilih sejumlah wanita yang ditawarkan oleh tersangka.

“Kita grebek, ada catatan buku tamu yang datang kita amankan beserta uang sebesar Rp 200 ribu di dalamnya,” ujar Dhyno, Jum'at (17/1/2020).

Diketahui, tersangka telah melaksanakan bisnis prostitusi ini sejak satu tahun.
Keuntungannya lumayan, terutama saat malam minggu.

Pengunjung ramai dibanding hari biasanya.

Sekali kencan, wanita berusia rata-rata berusia 19 tahun yang berasal dari Jawa Barat hanya dihargai Rp 150 ribu saja.
Wanita tersebut ditawarkan saat pengunjung datang.

Saat tawaran diiyakan, kamar semi permanen lengkap dengan kasur dan tisu disiapkan di dalam .
“Ada uang tunai dan empat lembar tisu bekas pakai juga kita amankan,” tambahnya.

Sementara itu, Pramuji mengungkapkan mendapatkan jasa wanita asal Jawa Barat hanya melalui ajakan anak buahnya yang bekerja selaam ini. Mereka yang menganggur diajak kerja di Gresik. Kemudian di jadikan sebagai wanita penghibur di Kecamatan Kedamean.

Saat ditangkap ada enam wanita yang dipekerjakan untuk menjadi pemuas nafsu.
Sebelumnya jumlahnya lebih banyak.
Namun sebagian dari mereka memilih pulang dan tak kunjung kembali.

“Sebenarnya ada sembilan, tapi ada tiga yang pulang. Jadi sisa enam saja,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here