BOGOR DAILY – Seluruh kepala desa (kades) di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor memprotes adanya rencana pembangunan Star Energi, yang akan dilbangun oleh Perusahaan Star Energy Salak tersebut.
Kepala Desa Gunung Bunder II, Andri Ibrohim mengatakan, proyek Project Driling yang berlokasi di Kecamatan Pamijahan itu diprotes kades lantaran tak ada sosialisasi terlebih dahulu dengan pemerintah desa.
“Rencana Project itu kan di wilayah Pamijahan, kenapa sosialisinya hanya untuk Desa Purwabakti saja. Seharusnya ke semua desa lah. Karena kan pembangunannya rencana di Kecamatan Pamijahan,” katanya kepada Bogordaily.net, ketika dihubungi, Minggu (8/2/2020).
Ia mengungkapkan, alasan pihak perusahaan Star Energy mengadakan sosialisasi hanya di Desa Purwabakti karena lokasi project tersebut ada di desa itu saja.
“Kenapa juga mereka mengadakan sosialisasi di wilayah Klapanunggal dan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, inikan aneh,” kesalnya.
Padahal, project Eksplorasi SE (Star Energy.red) itu di Pamijahan dan akan berdampak ke seluruh desa yang ada di Kecamatan Pamijahan.
“Seharusnya Desa lainpun di berikan sosialisasi perihal kegiatan tersebut dong,” ucapnya.
Dirinyapun meminta agar Star Energy mengadakan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat di Kecamatan Pamijahan. Tujuannya agar kegiatan itu bisa berjalan sesuai dengn harapan Perusahaan Nasional tersebut.
“Saya minta, jika tidak melakukan sosialisasi ke semua kades Kecamatan Pamijahan dan elemen tokoh masyarakat maka kami akan mengagendakan protes bersama-sama,” tukasnya. (Andi).
terdapat empat desa yang bersentuhan langsung dengan lokasi perusahaan atau sumur panas bumi yakni desa Cibunian, Purwabakti, Ciasihan dan Ciasmara. “Jadi dari 15 desa itu, nominalnya berbeda dengan yang empat desa. Kalau yang empat desa masing-masih memperoleh Rp 817 juta per tahun, sedangkan 11 desa lainnya nilainya sekitar Rp 572 juta,”