Monday, 27 May 2024
HomeBeritaEdan, Distop Saat PSBB Mobil dari Bogor Bawa Rp2,9 Miliar Uang Palsu

Edan, Distop Saat PSBB Mobil dari Bogor Bawa Rp2,9 Miliar Uang Palsu

BOGORDAILY.net – Sebuah mobil berplat Bogor diatop petugas saat pelaksanaan PSBB dan ditemukan Rp2,9 Miliar .

Kepolisian Resor Tasikmalaya mengungkap peredaran dan menangkap empat tersangka. Empat tersangka itu diketahui membawa 2.900 lembar pecahan Rp100 ribu, atau jika dalam uang asli setara Rp2,9 miliar.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Hendria Lesmana menyebut, kasus tersebut terungkap saat polisi melakukan penjagaan di pos pengamanan Cikunir yang mencurigai sebuah kendaraan bernomor plat Bogor. Dalam kendaraan diketahui berjumlah empat orang.

“Awalnya kita hanya mengira mereka ini adalah pemudik. Namun saat dilakukan penggeledahan, petugas kita di lapangan menemukan ribuan lembar pecahan Rp100 ribu yang disimpan di dalam dua tas ukuran besar,” ujar Hendria, Rabu (13/5) seperti dikutif dari merdeka.com

Keempat orang tersebut langsung dibawa ke Mapolres Tasikmalaya untuk diperiksa lebih lanjut. Dalam pemeriksaan, pelaku menyebut bahwa tersebut milik teman mereka yang bernama Erwin asal Tangerang, Banten. Erwin sendiri disebut mereka menghilang.

Dia menjelaskan bahwa tersebut sudah dibawa selama tiga bulan, oleh para pelaku untuk berkeliling Jawa.

“Jadi uang ini bukan untuk diedarkan saat kita amankan, namun tengah mencari orang pintar agar bisa menyempurnakan tersebut dengan harapan bisa diperjualbelikan,” ujar dia.

Para pelaku sendiri mengaku hendak mendatangi orang pintar di wilayah Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Meski begitu, Kapolres menyebut bahwa para pelaku tetap dijerat Undang-undang KUHP pasal 36 ayat 2 nomor 7 tahun 2017. “Ancamannya 10 tahun penjara,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptadji memastikan bahwa ribuan lembar uang yang dibawa oleh para tersangka setiap lembarannya palsu. Kepalsuan tersebut dipastikan berdasarkan uji analisis tingkat keaslian dan tidak adanya ciri-ciri keaslian dalam uang tersebut.

Heru menjelaskan bahwa tersebut dibuat dari kertas biasa, berbeda dengan uang asli yang terbuat dari serat kapas. Ia pun mengapresiasi jajaran Polres Tasikmalaya yang bisa mengetahui sehingga meminimalisasi peredarannya.

“Sekarang memang peredaran kecenderungannya menurun. Tapi kami harapkan asa kontrol sosial juga dari masyarakat. Jadi masyarakat harus mengetahui mana uang yang palsu dan yang bukan,” katanya. (bdn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here