Sunday, 19 May 2024
HomeBeritaPemkab Bogor Harus Tunda Pembangunan Fisik, Untuk Dahulukan Perut Rakyat

Pemkab Bogor Harus Tunda Pembangunan Fisik, Untuk Dahulukan Perut Rakyat

BOGOR DAILY – Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi Golkar, A , meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, menunda pembangunan fisik di semua wilayah pada tahun 2020 ini.

Karena, kata politisi senior dari Golkar ini. Banyak masyarakat Bumi Tegar Beriman yang saat ini membutuhkan uluran tangan dari pemerintah. Apalagi, ditengah pandemi Covid-19 yang serba susah.

“Dahulukan dulu perut rakyat. Masalah pembangunan ditunda dulu, saat ini rakyat sedang kesusahan,” katanya kepada Bogordaily.net, Selasa (5/5/2020).

juga memastikan, untuk stok beras di Gudang Bulog Sub Dramaga dipastikan bisa aman, sampai akhir tahun 2020.

Karena kata , sebanyak 5 juta ton beras saat ini tersedia di Gudang bulog yang penyalurannya ke tiga daerah. Yaitu, Kota/Kabupaten Bogor, dan Depok.

“Saat ini tersedia 5 juta ton, katakan warga kabupaten Bogor 5,7 juta. Kalau di rata-rata kan keluarga satu itu empat. Berarti, ada 1.425 keluarga, kalau kita mengkonsumsi rata-rata perminggu lima kilo yah bagi saya gak habis kan,” jelasnya.

Menurutnya, jika lima kilo per keluarga. Berarti, untuk masyarakat Kabupaten Bogor membutuhkan 7 juta ton.

“Kalau ketersediaan di Gudang Bulog saat ini 5 juta ton, menurut saya aman. Karena, itu masih di Gudang Bulog, belum yang di 30 pasar Tohaga, di agen masyarakat dan di toko-toko lain,” ungkapnya.

Yang jadi masalah lanjut , saat ini harus dipikirkan adalah daya beli masyarakat. Karena, di pandemi Covid-19 ini banyak yang kehilangan pekerjaan.

“Kalau kemarin ini yang kerja ke ibukota provinsi dan Jakarta. Kerja hari itu dibayar sore dan besok beli beras. Sekarang off kerjanya, semula untuk angkot dan ojek penumpang banyak, saat ini tidak ada penumpang. Dan PKL yang lainnya pendapat dari mana mereka,” ucapnya.

Sementara, data yang diserap saat ini yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT) dijanjikan Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Barat dan kabupate Bogor belum jelas.

“BLT yang dijanjikan pemerintah provinsi dan pusat serta kabupaten, sampai saat ini belum ada kejelasan, siapa penerima, dan yang lainnya. Apabila BLT sudah turun apakah akan mencukupi, tentu tidak cukup,” tukasnya.

Sekedar diketahui, saat ini Pemkab Bogor sedang mengirimkan bantuan untuk 200 KK bagi masyarakat yang membutuhkan atau kategori miskin. Yaitu, berupa beras sebesar 30 kg per KK. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here