BOGORDAILY – Penurunan pemudik di overpass tol menjadi modus baru agar pemudik bisa pulang ke kampung halamannya. Tetapi modus menurunkan warga di tengah jalan tol itu tak berhasil karena warga memergokinya.
Selama seminggu terakhir, 46 pemudik terjaring razia oleh warga saat diturunkan dari bus di overpass ruas tol Solo Ngawi. Warga memergoki para pemudik tersebut diturunkan oleh Bus Agam Tunggal Jaya, tepatnya di overpass masuk Desa Ngale Kecamatan Paron Ngawi.
“Memang benar saat ini sudah ada 46 orang pemudik yang diamankan warga saat memantau overpass tol di desa kami. Karena ditengarai jadi tempat penurunan pemudik oleh bus. Kan bahaya ada potensi membawa virus Corona,” terang Kepala Desa Ngale Teguh Wibowo saat dikonfirmasi detikcom Kamis (7/5/2020).
“Sudah seminggu terakhir ini kita memantau karena kecurigaan sering ada bus dan kendaraan yang lewat tol berhenti di overpass Ngale ini,” paparnya.
Teguh menambahkan semua perantau yang mudik ini telah didata dan diserahkan ke perangkat desa asal mereka untuk di karantina. Pengawas ketat para pemudik yang datang, lanjut Teguh, seiring upaya pemutusan mata rantai COVID-19.
“Kami serahkan ke masing-masing perangkat desa sesuai alamat di KTP mereka. Ini merupakan upaya kami untuk mencegah penyebaran Corona,” tandasnya.
Data yang dihimpun detikcom dari untuk untuk tim kesehatan yang dilibatkan yakni sesuai tujuan mudik para perantau, yakni Puskesmas Jogorogo, Ngrambe dan Paron.