BOGOR DAILY – Mendapat laporan dari masyarakat adanya seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Kecamatan Cileungsi yang dikeluarkan secara sepihak, membuat Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Adi Suwardi turun gunung.
“Tadi saya sudah lakukan kunjungan ke rumah keluarga siswa, tadi banyak cerita keluarganya. Alasan sekolah mengeluarkan kata orang tuanya akibat kenakalan (Tawuran),” katanya, Minggu (7/6/2020).
Menurut politisi Gerindra itu, siswa bernama DP (16) dikeluarkan oleh SMP Plus Taman Wisata Cileungsi karena kenakalan. Keluarganya juga sudah menerima keputusan yang diambil oleh pihak sekolah tersebut.
“Keluarga menerima keputusan sekolah, dan pihak sekolah juga sudah menjelaskan mengenai keputusan yang diambil, dan pihak sekolah siap membantu untuk membuat administrasi kepindahan DP ke sekolah lain,” ujarnya.
Disisi lain, Adi Suwardi menyesalkan kebijakan pihak SMP Plus Taman Wisata Cileungsi yang telah memecat siswa di situasi pandemi Virus Korona atau Covid-19. Apalagi DP saat ini sedang menghadapi proses kelulusan.
“Saya menilai mengeluarkan anak dari sekolah itu bukan sebuah solusi yang baik, masih banyak jalan yang bisa dilakukan pihak sekolah. Seperti memberi peringatan atau memanggil orang tua mereka, tapi tadi keluarga siswa sudah sepakat dan sudah ada jalan tengahnya,” ucapnya.
Ia menambahkan saat mengunjungi kediaman DP, dirinya juga memberikan motivasi agar terus semangat belajar dan melupakan semua kejadian yang menimpanya.
“Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi di sekolah yang ada di Kabupaten Bogor, sekolah harus memberikan solusi yang pas. Anak ini mau lulus, kasian kalau di keluarkan, seharusnya tahun ini sudah bisa lulus, saya berharap anak itu (DP) selalu semangat mengejar cita-citanya dan belajar dengan benar,” tukasnya. (Andi).