Friday, 29 March 2024
HomeBeritaSuporter Timnas Bosan PSSI Gaduh Melulu, Panas Kursi Shin Tae-yong

Suporter Timnas Bosan PSSI Gaduh Melulu, Panas Kursi Shin Tae-yong

BOGORDAILY – Pecinta Timnas Indonesia memberikan pandangannya terkait konflik  dengan Shin Tae-yong. Mereka bosan dengan kabar konflik-konflik yang terjadi berulang kali.

Sikap yang memberikan klarifikasi reaktif turut disayangkan. Yakni rilis federasi di laman resmi mereka dengan judul ‘Indra Sjafri: Publik Harus Tahu, Ini Masalah Harga Diri Bangsa.

Hal itu dinilai sebagai langkah yang salah. Apalagi pada akhirnya rilis tersebut justru makin memanaskan suasana.

Sosok Direktur Teknik Indra Sjafri, yang memberikan klarifikasi dalam rilis tersebut, pun menjadi bulan-bulanan warganet. Banyak tudingan negatif yang kemudian dialamatkan ke dan Indra Sjafri sendiri.

“Ya begitu mulu, ketika federasi meminta suporter jangan berkonflik tapi mereka sendiri konflik. Ya harapannya semoga berakhir baik-baik saja,” kata Arista Budiyono.

“Saya sih buat Timnas selalu mendukung ya. Cuma jangan seperti begini, intrik melulu dibesarkan. Itu yang disayangkan tulisan Indra Sjafri soal harga diri, itu bukan public relation yang baik,” ujarnya menambahkan.

“Coach Indra sempat bilang nggak mau komentar. Nah itu pernyataan yang bagus menurut saya karena bisa meredam. Tapi kenapa tiba-tiba besoknya ada berita yang begitu,” katanya menyayangkan.

Sosok Syarif Bastaman yang menjadi Ketua Satgas Timnas Indonesia turut menjadi perhatian. Salah satunya soal rekam jejaknya yang pernah menjadi Ketua Komite Pemilihan .

Syarif Bastaman belum lama ini mengeluarkan pernyataan keras soal nasib Shin Tae-yong. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi, yang mungkin saja berujung pemecatan, jika pelatih asal Korea Selatan itu tak segera datang ke Indonesia.

“Ini Syarif Bastaman yang dari Komite Pemilihan dan menjegal Arifin Panigoro sama George Toisutta nggak masuk bursa calon (Ketum ) kan ya? Jadi ya saya melihatnya kaya berulang gitu loh, konflik-konflik melulu,” ujar Arista.

Arista berharap suporter Indonesia mendapatkan kabar baik pada akhir drama ini. Apalagi belum ada kesempatan dari Shin Tae-yong kepada publik Indonesia untuk membuktikan kualitasnya sebagai pelatih jempolan.

Sejak ditunjuk pada Desember 2019, eks pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu baru memimpin latihan Timnas Indonesia U-19 dan tim senior. Berbagai agenda yang bisa menjadi debutnya keburu tertunda karena pandemi virus corona.

“Kalau saya jujur penasaran sama racikan Shin Tae-yong seperti apa, latihannya kan diforsir fisik seperti itu. Kemarin mau ke Bangkok mau lihat racikannya, tapi COVID-19, jadi belum sempat lihat racikannya,” tuturnya.

“Soal Indra Sjafri juga jadi terlihat ngebet banget, apalagi ada video Youtube yang Hanif (Sjahbandi) sama Rendy (Juliansyah) dan dia bilang ‘head coach', kan. Sudahlah, sudah dapat posisi yang tinggi. Dirtek kan bisa lebih membuat timnas seperti apa,” ucapnya.

“Tak harus di pinggir lapangan. Saya tidak pernah meragukan dia karena kan pernah juara (Piala AFF U-19 dan U-22). Cuma secara prosedural kan masih ada Shin Tae-yong sebagai pelatih. Hormati itu saja,” katanya berpesan.

Koordinator Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia, Luki Ardianto, ikut bersuara. Ia menilai terlalu banyak ikut campur permasalahan teknis Tim Pelatih Timnas Indonesia.

Salah satu indikasinya adalah unsur pemaksaan kepada Shin Tae-yong untuk menggelar latihan di Indonesia saja. Padahal Shin Tae-yong sudah menyatakan keberatannya dengan alasan khawatir kondisi COVID-19 di Tanah Air.

terlalu ikut campur hal-hal teknis kepelatihan, tidak melepas sepenuhnya mempercayakan ke pelatih. juga terlalu memaksakan persiapan Timnas yang terlalu awal di Indonesia,” ucap Luki kepada detikSport.

“Sekarang kan masalah corona belum tertangani dengan baik. Wajar dia khawatir dan takut untuk datang ke Indonesia. Bukannya saya setuju latihan di Korea, karena itu terlalu memakan biaya. Dan belum tentu efisien,” katanya.

Ia mewanti-wanti agar memikirkan secara matang-matang terhadap kabar pemecatan eks Pelatih Timnas Korea di Piala Dunia 2018 itu. Karena pada akhirnya PSSI sendiri yang akan merasakan dampak kerugian.

“Kalau dipecat yang rugi ya PSSI karena harus membayar kompensasi, PSSI membentuk Satgas juga berlebihan. Itu menunjukkan PSSI lemah sistem,” ucapnya mengakhiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here