Wednesday, 29 May 2024
HomeBeritaJokowi: Ekonomi Kuartal II-2020 Bisa Tumbuh -4,3 Persen

Jokowi: Ekonomi Kuartal II-2020 Bisa Tumbuh -4,3 Persen

BOGORDAILY – Presiden Joko Widodo () menjelaskan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan capai -4,3 persen. Hal tersebut disampaikan Mantan Gubernur DKI Jakarta saat memberikan arahan pada para gubernur terkait anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di Istana Bogor, Jawa Barat.

“Meskipun di kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan, ini dari hitungan pagi tadi yang saya terima, kuartal kedua mungkin kita bisa minus ke 4,3 persen,” kata dikutip dari setkab.go.id, Rabu (15/7).

Untuk itu, dia mengimbau mulai dari kementerian hingga pemerintah daerah harus lakukan perubahan terutama untuk kuartal ke-III. Menurutnya, dengan melakukan perubahan di kuartal III, maka pertumbuhan ekonomi di kuartal IV akan membaik.

“Di semester kedua, terutama di kuartal ketiga, kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi. Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, dan September, kuartal ketiga. Momentumnya ada di situ,” imbuhnya.

Dia mengingatkan, agar kepala daerah tidak menunda belanja pemerintah. “Kalau ekonomi di provinsi Bapak-Ibu semuanya ingin cepat pulih, belanjanya semuanya harus dipercepat. Kuncinya hanya di situ. Enggak bisa lagi kita mengharapkan sekali lagi, investasi, swasta, enggak,” ungkap .

Dia menjelaskan pada saat normal kredit perbankan bisa mencapai 13 persen namun kita tidak bisa diharapkan lagi. Sebab itu tegaskan agar gunakan belanja pemerintah.

“Oleh sebab itu, saya berharap, belanja-belanja yang ada ini, harus dipercepat. Karena itu akan menaikkan konsumsi domestik kita, konsumsi rumah tangga kita yang di kuartal kedua ini turun, anjlok,” tandasnya.

Dampak Pandemi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa kondisi ekonomi yang diserang pandemi Covid-19 menjadi begitu dramatis. Sebab, setelah pembukaan kembali aktivitas ekonomi di beberapa negara, justru dibarengi dengan peringatan second wave atau gelombang kedua dari pandemi.

“Ini menggambarkan betapa perubahan dari kondisi ekonomi berjalan sangat begitu cepat dan drastis hanya dalam kurun waktu dua kuartal saja,” ujar dia dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (9/7).

“Angka kuartal II sudah indikasikan penurunan ekonomi di semua negara. Kuartal II menunjukkan kemerosotan yang sangat drastis dan perlu kita waspadai, Indonesia bisa di atas (minus) 6 persen. Bahkan diperkirakan hingga -12 pada kuartal II. Negara-negara maju seperti AS, Inggris, Jerman dan Jepang bahkan kontraksinya mendekati 10 persen atau double digit,” sambungnya menguraikan.

Untuk itu, Sri Mulyani memandang perlu terus meningkatkan kewaspadaan untuk menangani Covid-19 ini. Sebab, bagaimanapun situasi ekonomi masih belum bisa dipastikan, mengingat perkembangan virus yang belum sepenuhnya dapat dipelajari.

“Kita harus terus menaikkan kewaspadaan dan kemampuan kita dalam menangani Covid-19 ini. Kita tahu masalah ini terjadi pembatasan sosial dan kegiatan ekonomi sosial masyarakat menyebabkan dampak meluas di bidang sosial ekonomi. Dan berpotensi memberi dampak serius pada sektor keuangan,” pungkas dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here