Thursday, 2 May 2024
HomeNasionalDuh, Kelamaan Belajar Daring, Live Show Pornografi Para Pelajar Marak. Ini Salah...

Duh, Kelamaan Belajar Daring, Live Show Pornografi Para Pelajar Marak. Ini Salah Satunya!

BOGOR DAILY – Di tengah belajar daring, ternyata memunculkan fenomena baru. Salah satunya yang semakin marak.

Mangsanya, para pelajar yang masih labuh. Fenomena itu terbongkar saat seorang pelajar tertangkap ikut berbayar.

Alasannya, tergiur punya penghasilan sampingan selama berkegiatan di rumah aja, sejumlah pelajar cewek yang masih berusia sekitar 14 tahunan, nekat ikut bergabung melakukan pornografi online di kamarnya sendiri.

Yap, saat melakukan aksinya, para pelajar di Jakarta Barat ini berpura-pura sedang mengikuti belajar online di rumah.

“Orangtuanya tahunya dia lagi belajar online. Taunya dia (ikut) live show,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya seperti dikutif dari saat Tribunnews pada Jumat (14/8/2020) kemarin.

Dengan modus talent berkedok belajar online, para pelajar ini telah menjadi talent di bawah umur tanpa ketahuan orangtua.

Tak hanya motivasi uang jajan, Kompol Teuku Arsya Khadafi juga mengatakan bahwa tidak semua talent live show porno itu datang dari keluarga tidak mampu.

Misalnya saja ada juga talent di bawah umur yang berusia 14 tahuh berasal dari kalangan mampu.

Saat beraksi menampilkan live show porno, anak itu ingin eksis dan akhirnya berbohong kepada orang tuanya.

“Dia mengaku ingin belajar dan menutup pintu kamar. Padahal dia tengah menjadi talent di live show porno,” kata Arsya dikonfirmasi Jumat (14/8/2020).

Hal itulah yang membuat orang tua kerap tidak curiga terhadap kegiatan porno yang tengah dilakukan anaknya.

Arsya mengatakan bahwa grup memang sudah ada sejak tahun 2010.

Namun seiring perkembangan teknologi grup-grup semakin berkembang hingga ke chatting.

Maka itu pihaknya mulai menyelidiki kasus prostitusi online yang kembali marak pada belakangan ini.

Seperti kasus di atas, motif ikut prostitusi online yang merambah anak-anak di bawah umur juga ditengarai lantaran penikmat konten porno ini bisa menggaet remaja tak hanya lewat uang jajan yang dikirimkan, melainkan juga dengan cara gromming atau pemberian kasih sayang.

Sehingga bukan cuma iming-iming uang, para pelaku dapat melecehkan anak-anak dengan iming-iming kasih sayang yang dianggap lebih dari yang diberikan orangtuanya.

Padahal, bisa jadi hal itu hanya manipulasi belaka. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here