Tuesday, 7 May 2024
HomeBeritaProduk Makanan Jadul Ada di Pusat Kuliner Teras Surken Kota Bogor

Produk Makanan Jadul Ada di Pusat Kuliner Teras Surken Kota Bogor

BOGOR DAILY – Sejumlah produk makanan jadul kini hadir di Pusat Kuliner Teras Surya Kencana (surken) Jalan Bata Kota Bogor, Kamis (27/8/2020).

Produk makanan jadul yang ada di Kota Bogor itu diantaranya, Bir Kocok yang sudah berdiri pada tahun 1965, Asinan Jagung 1985, Rujak Ulek 1980 dan masih banyak makanan kuno lainnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, hadirnya Pusat Kuliner Teras di Surken merupakan kebijakan Pemkot Bogor dalam upaya merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang diinginkan agar bersih.

“Jadi trotoar di bersihkan sepanjang Surken, tetapi kuliner lagenda yang puluhan tahun itu kita relokasi, kita sediakan ke tempat yang lebih layak. Dan Alhamdulillah setelah proses yang cukup lama mereka bersedia di sini (Pusat Kuliner ),” jelas Bima.

Tidak hanya di Surken saja, dia menyebutkan, masih ada tujuh koridor di Surken, Pedati, Seketeng yang masih kosong dan tentunya akan dilakukan penataan kedepannya.

Di Pusat Kuliner ini juga kata Bima, proses pembayarannya tidak menggunakan uang cash, melainkan melalui digital.

“Iya karena sebetulnya dari awal kita inginkan cash lest yah, ini bagian dari literasi digital, generasi keuangan di Kota Bogor. Tetapi pas pandemi jadi lebih baik sekarang,” katanya.

Ia juga mengharapkan, dengan hadirnya Pusat Kuliner ini bisa mendongkrak perekonomian di Kota Bogor apalagi di masa pandemi kali ini.

“Ini nanti akan ada beberapa kwasan UMKM juga kerajinan. Ini sedang berproses sama teman-teman kadin. Ada produk dekorasi rumah tangga yang akan kita garap, dengan membangkitkan ekonomi lokal,” harapnya.

Sementara Direktur PD Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Muzakin menuturkan, semua PKL yang melakukan penjualan di sini (surken) tidak dikenakan pajak, akan tetapi pihaknya menerapkan pajak kepada pembeli sebesar 10 persen.

“Yang 10 persen ini akan masuk langsung ke kas daerah, karena langsung pembayarannya melalui aplikasi tentu dengan pengelolaan yang baik dan benar,” tuturnya.

Saat ini kata Muzakir, yang berjualan di Pusat Kuliner ini ada sebanyak 38.

“Ini baru tahap pertama, tahap ke dua masih ada tujuh koridor, dari mulai roda satu sampai tujuh. Tanggal 7 September di Sukasari kita juga akan bentuk pembayaran non tunai,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Eka Wardana mengatakan, pihaknya tentu menilai dengan baik, apalagi komitmen Pemkot Bogor tentunya sangat jelas dengan melakukan relokasi dan pembersihan trotoar dari PKL.

“Saya berharap bukan hanya di lokasi ini saja (surken), akan tetapi di lokasi yang terkena dampak juga pada penertiban PKL kemarin agar dibentuk. Artinya harus menumbuh kembangkan kembali para pelaku usaha kecil menengah (UKM),” singkatnya. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here