Friday, 29 March 2024
HomeKabupaten BogorLereng Gunung Salak Merekah, Warga Diimbau Waspada dan Siaga

Lereng Gunung Salak Merekah, Warga Diimbau Waspada dan Siaga

BOGOR DAILY – Warga Jawa Barat dibuat heboh setelah viral tersebar foto gunung salak yang terbelah.

Masyarakat dibuat heran dan khawatir setelah menyaksikan fenomena tersebut secara langsung. Semuanya betanya-tanya, apa yang tengah terjadi di gunung salak.

Menanggapi hal tersebut, Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan kepada masyarakat bahwa fenomena tersebut adalah akibat dari tanah longsor.

Curah hujan tinggi yang disertai angin kencang pada minggu lalu (21/9) diduga menjadi pemicu dari tanah longsor tersebut.

Longsoran yang terjadi memang cukup lebar dan dalam, sehingga dari jauh nampak seolah gunung salak betul-betul terbelah.

Menurut laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis (24/9), curah hujan yang lebat mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan membuat longsor di bibir sungai.

“Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir” kata Kepala BNPB Doni Monardo.

Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu.

Di samping itu, pada pemantauan saat itu Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar.

Bencana longsor akibat fenomena alam, kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai.

Pada saat kejadian tinggi air sungai dihulu atau puncak Salak 3 cukup tinggi dan air terpecah di lokasi pesawahan dan ladang atau kebun masyarakat. Pada cuaca normal aliran air sungai sangat kecil, dan akan sangat besar pada saat hujan deras atau ekstrem.

Menyikapi hal itu, Doni meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengingatkan masyarakat yang berada di bagian bawah dan di sekitar kawasan agar berhati-hati.

“Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yg berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan,” katanya.

Dalam laporan yang diterima BNPB, Danramil Cijeruk dan babinsa wilayah setempat melakukan pengecekan ke lokasi.

Masyarakat diimbau waspada dan siap siaga mengingat Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan peringatan dini cuaca, khususnya pada 26 dan 27 September 2020.

Prakiraan BMKG menyebutkan wilayah Jawa Barat termasuk salah satu wilayah dengan potensi hujan lebat yang diikuti dengan petir/kilat dan angin kencang, sedangkan pada 28 September 2020, potensi hujan masih dapat terjadi dengan disertai petir atau kilat dan angin kencang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here