BOGORDAILY – Sebagai sebuah band yang telah berjalan sekian lama, NOAH juga pernah mengalami berada di titik terendah. Ariel, David dan Lukman sepakat mengatakan ada dua hal yang membuat mereka merasa berada di masa-masa yang sulit.
Pertama adalah ketika mereka tengah menggarap album, salah satunya album Keterkaitan Keterikatan. Para personel NOAH tidak menampik penggarapan album yang tidak kunjung usai kerap membuat mereka meragukan kemampuan diri sendiri.
Proses yang terbilang lama membuat mereka kerap kali mempertanyakan apakah kini sudah tidak lagi bisa membuat lagu yang sesuai dengan yang mereka bayangkan di sepanjang menggarap Keterkaitan Keterikatan.
“Album terakhir juga ya, nggak habis-habis, nggak selesai-selesai, apa kami sudah nggak mampu lagi apa gimana? Apa nggak mampu atau kurang mampu? Itu lumayan jadi titik-titik terendah,” kata Ariel lagi.
Akan tetapi rupanya keraguan dan kekhawatiran mereka tidak terbukti setelah pada akhirnya mereka mampu merampungkan Keterkaitan Keterikatan dan dirilis pada 2019.
Selain album, rupanya keluarnya personel dari band juga sempat membuat mereka merasa sedih dan kehilangan. Ariel menyebut, rekan satu band yang memutuskan hengkang juga sempat membawa mereka pada titik terendah.
“Pastinya saat beberapa teman kami memilih mengerjakan beberapa sesuatu yang lain, pasti titik terendah ya,” ungkap Ariel.
Tiap kali tengah merasa terpuruk, para personel NOAH kemudian merasa bersyukur karena pada akhirnya dapat menemukan titik balik yang membuat mereka memilih kembali bangkit dan melanjutkan perjalanan karier mereka.
David mengungkapkan perjalanan NOAH yang telah panjang membuatnya merasa berhenti bukanlah jalan keluar. Justru ketika berada di masa-masa sulit, David merasa dia dan personel lainnya mencoba menguatkan satu sama lain.
“Berhenti itu bukan pilihan ya, karena masing-masing punya misi yang sama, mau bikin musik yang bagus gitu dengan sebaik mungkin yang bisa kita lakukan. kalau berhenti, gimana dengan teman-teman yang lain? Teman-teman (Ariel dan Lukman) juga mengalami perjuangan yang sama, akhirnya kami kumpul lagi, nggak bisa mundur sih,” tutur David.
Serupa namun tak sama dengan David, cara Ariel untuk bangkit adalah dengan melihat ke belakang perjalanan yang telah mereka lalui.
“Atau kami lihat diri kami di masa lalu aja gitu, sudah berapa lama, oh sayang juga ya kadang-kadang. Yang paling penting harus selalu bisa jatuh cinta lagi sama musik yang kita lakuin ini, itu yang paling penting,” kata Ariel.