Sunday, 12 May 2024
HomeBeritaShopee Liga 1: Tren Cabutnya Pemain-pelatih Asing Menjelang Kompetisi Lanjut

Shopee Liga 1: Tren Cabutnya Pemain-pelatih Asing Menjelang Kompetisi Lanjut

BOGORDAILY – Mateo Bustos menjadi pemain asing teranyar yang memastikan tak akan tampil di  2020. Tren ini terjadi menjelang kompetisi dilanjutkan.

Petteri Pennanen menjadi pemain pertama yang memutuskan tak melanjutkan kiprahnya di Indonesia bersama Tira Persikabo. Pemain asal Finlandia itu bahkan sudah pamitan sejak jauh-jauh hari pada 7 Juli lalu.

Langkah itu kemudian diikuti Rafael Gomes de Olivera (Rafinha) yang meninggalkan Persela Lamongan. Lalu duo Arema FC ikut menyusul yakni Jonathan Bauman dan Oh In-kyun.

Alasan pemain-pemain di atas mengundurkan diri karena tak setuju dengan renegosiasi kontrak yang menjadi keputusan PSSI dalam Surat Keputusan bernomor SKEP/53/VI/2020. Klub dianjurkan negosiasi gaji 50 persen, sementara Liga 2 60 persen dengan catatan tak boleh kurang dari Upah Minimum Regional (UMR).

Selain pemain, ada juga pelatih asing yang mengundurkan diri dengan dugaan hal yang sama. Mulai dari Edson Tavares (Borneo FC) dan Roberto Mario Carlos Gomez (Arema FC).

Pemain dan pelatih dianggap tak setuju gaji mereka dipotong meski aktivitas klub dan kompetisi berjalan normal seperti sedia kala. Malahan beban pemain bertambah berat karena jadwal kompetisi akan dipadatkan demi selesai pada Februari 2021. Belum lagi pemain wajib mematuhi protokol kesehatan dan serangkaian tes kesehatan sepanjang jalannya kompetisi.

Tak berhenti di sana, kemudian bermunculan lagi pemain-pemain yang mengundurkan diri. Mulai dari Sylvano Comvalius (Persipura Jayapura), Ante Bakmaz-Nicola Asceric (Persik Kediri), dan yang teranyar Mateo Bustos (Persita Tangerang).

Berbeda dengan alasan sebelumnya, Comvalius, duo Persik, dan Mateo Bustos diklaim undur diri karena pandemi COVID-19. Comvalius misalnya, ia mengaku tak bisa meninggalkan keluarganya di Belanda dalam kondisi seperti sekarang.

“Tak mudah buat keluarga saya karena tak punya KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) Indonesia. Jadi mereka tak bisa ikut bersama saya ke Indonesia terkait aturan COVID-19,” kata Comvalius kepada detikSport, Rabu (26/8/2020).

“Tak mungkin saya meninggalkan istri sendirian dengan kondisi harus merawat dua anak bayi,” ujar Comvalius menegaskan.

Begitu juga dengan Mateo Bustos. Persita merilis pernyataan sang pemain terkait alasannya mengundurkan diri sebelum  bergulir lagi..

“Keputusan saya untuk tidak kembali ke Indonesia karena saya ingin bersama dengan keluarga saya. Saat ini saya memiliki dua anak yang masih kecil dan dalam situasi pandemi global seperti ini, kami masih khawatir bepergian dengan pesawat,” kata Mateo Bustos dalam rilis Persita.

Ada anggapan klub legawa ditinggal pemain hingga pelatih asingnya karena toh kompetisi tak ada degradasi. Buat apa juga klub menahan pemain yang meminta gaji besar sementara main jelek pun tak akan turun kasta.

Pengamat sepakbola Tommy Welly bahkan sempat menyatakan was-was kompetisi tak ada degradasi menjadi rawan pengaturan skor. Apalagi beberapa klub ada yang bertindak menjadi tuan rumah pada lanjutan kompetisi nantinya.

Sebenarnya tak semua klub setuju melanjutkan kompetisi. Persebaya Surabaya dan Barito Putera sampai saat ini bahkan belum menyerahkan rencana lokasi home base mereka.

Terkait sikap itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sempat mengeluarkan rilis akan hukuman yang bisa menimpa penolak kompetisi. Adapun ancaman hukuman itu mengacu Pasal 7 ayat 1 dalam Regulasi Liga 1 2020. Pada ayat kedua pasal tersebut disebutkan bahwa hukuman tak bisa berlaku andai kompetisi berstatus force majeure.

Adapun status force majeure sudah ditetapkan PSSI dalam SK bernomor 48/SKEP/III/2020 yang terbit pada 27 Maret lalu. Saat itu kompetisi dihentikan karena pandemi COVID-19.

Terkait hal di atas, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menyatakan kompetisi sudah tak lagi berstatus force majeure karena sudah ada SK baru bernomor SKEP/53/VI/2020 yang menyatakan kompetisi lanjut pada 1 Oktober.

“Kondisi kahar (force majeure) yakni dihentikannya kompetisi dulu kan dengan SKEP 48, nah ketika SKEP 53 keluar, (kompetisi) dilanjutkan,” kata Sudjarno, Jumat (14/8/2020).

Melihat hal-hal di atas, bukan tidak mungkin akan ada pemain-pelatih asing yang akan menyusul menyatakan undur diri. Sementara pemain lokal hanya bisa menerima keadaan karena tak punya peluang mencari klub baru akibat larangan pindah ke sesama klub .

Mereka yang mengundurkan diri dari klub-klub 2020

Pemain

1.Petteri Pennanen (Tira Persikabo)
2.Rafael Gomes de Olivera (Persela Lamongan)
3.Jonathan Bauman (Arema FC)
4.Oh In-kyun (Arema FC)
5.Sylvano Comvalius (Persipura Jayapura)
6.Ante Bakmaz (Persik Kediri)
7.Nicola Asceric (Persik Kediri)
8.Mateo Bustos (Persita Tangerang)

Pelatih

1.Edson Tavares (Borneo FC)
2.Roberto Carlos Mario Gomez (Arema FC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here