Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaSIM Card Mati Masih Dipakai Mobiele Banking? Ini Bahayanya

SIM Card Mati Masih Dipakai Mobiele Banking? Ini Bahayanya

BOGOR DAILY- Pengguna merasakan kemudahan dalam bertransaksi perbankan. Tanpa perlu ke kantor cabang, hanya dalam genggaman bisa melakukan pengiriman uang sampai pembayaran.
Tapi ada bahaya yang mengintai teknologi ini. Salah satunya adalah jika lama yang didaftarkan ke bank tidak dihapus datanya sebelum berganti ke nomor baru.

“Kalau mau ganti nomor HP ke nomor baru, pastikan nomor lama itu dihapus data-data di perbankannya. Jangan sampai tidak,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja kepada detikcom, Jumat (4/9/2020).

Tujuannya agar tidak mudah dijebol, dan tidak ada celah penggunaan password atau OTP (one time password) yang dikirimkan ke nomor handphone yang lama.

Jahja menyebutkan ini adalah langkah yang mudah dan sederhana untuk tetap bertransaksi secara aman menggunakan . “Obatnya adalah segera informasikan ke bank bahwa nomor anda berubah dan ganti PIN yang tidak mudah ditebak penjahat, sederhana kan?” jelas Jahja.

Senada analyst digital forensik Ruby Alamsyah mengatakan untuk menghindari aksi kejahatan melalui nomor kartu selular sebenarnya tidak sulit. Pastikan seluruh aplikasi perbankan dan produk perbankan lainnya sudah diperbarui nomor selularnya.

“Pastikan nomor lama sudah dinonaktifkan di semua aplikasi maupun perbankan. Bahwa saya sudah pakai nomor baru. Pastikan itu semuanya. Itu sudah aman,” tuturnya.

Meski terbilang sederhana, langkah pencegahan ini seringkali dilupakan nasabah. Jika itu dilupakan, maka nasabah bisa menjadi sasaran empuk.

“Karena ada celah di titik tertentu, gampangnya ganti di operator. Nasabah nggak aware dan ada celah di perbankan,” tambahnya.

Ruby mengatakan, jika pelaku bisa mendapatkan nomor korban maka akan memudahkan pelaku untuk login dan transaksi sebagai nasabah di . Sebab perbankan melakukan verifikasi mengirimkan OTP melalui SMS.

Jahja menambahkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengguna agar tetap aman. Nasabah juga diminta untuk tidak menggunakan nomor PIN yang mudah ditebak. Contohnya 123456 atau nomor yang berurutan. Lalu secara berkala mengganti nomor PIN .

Selain itu menurut Jahja nasabah saat ini tidak perlu takut jika ingin bertransaksi menggunakan layanan digital. Pasalnya, bank akan mengganti dana nasabah jika memang terjadi aksi kejahatan oleh hacker.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here