Friday, 26 April 2024
HomeBeritaKemendag Optimis RI Bisa Menaikkan Posisi di Rantai Pasokan Dunia

Kemendag Optimis RI Bisa Menaikkan Posisi di Rantai Pasokan Dunia

BOGORDAILY – Wakil , Jerry Sambuaga optimis Indonesia bisa meningkatkan posisinya dalam rantai pasokan dunia (global value chain). Sebab, saat ini posisi Indonesia masih berada di pemasok bahan mentah dan industri yang padat karya.

Dia mengatakan, Indonesia ke depan masih bisa mencapai posisi yang lebih baik mulai dari desain produk, industri padat teknologi dan sentra keuangan dan jasa.

“Global value chain itu seperti huruf ‘U', puncaknya di awal dan di akhir, yaitu tempat di mana valuenya paling besar. Di situ ada desain produk, marketing dan jasa atau barang yang berteknologi tinggi. Kita berharap secara bertahap bisa masuk ke sana,” kata Jerry di Jakarta, Kamis (26/11).

Menurutnya, perlu kerangka kebijakan dan implementasi yang baik antar kementerian agar hal tersebut bisa tercapai. Sinergi tersebut diharapkan bisa menjadi pintu keluar dari jebakan lantai terbawah rantai (value lowest ladder of value chain).

Salah satu yang diapresiasi dan akan selalu disinergikan adalah kebijakan mengenai TKDN. Mengingat hasil dan tanggapan dunia usaha soal TKDN juga cukup baik.

“Minggu yang lalu, saya bertemu dengan para pengusaha, asosiasi dan para stakeholders dalam diskusi publik sekaligus peninjauan pabrik di batam yang intinya mereka sangat senang dengan kebijakan TKDN. Bahkan mereka meminta agar penerapannya diperluas dan diintensifkan. Menurut saya itu merupakan salah satu jalan keluar agar kita bisa lebih punya peran dalam rantai pasokan global,” imbuhnya.

Perjanjian Perdagangan

Langkah lain yang bisa mengangkat Indonesia dalam rantai pasok global adalah dengan perjanjian-perjanjian perdagangan yang akan memperpendek rantai pasokan. Ini akan berdampak pada pola transaksi perdagangan dan akhirnya ke pola produksi juga. Masing-masing negara berupaya untuk meraih posisi rantai pasokan terbaik dengan insentif dibandingkan pihak di luar mereka.

“Misalnya antara Indonesia dan Australia melalui IA-CEPA. Kedua negara misalnya bisa bekerja sama dalam mengembangkan produk jamu dengan berbagai kemudahan dan riset Bersama dengan pasar yang sudah jelas. Jadi perjanjian dagang itu akan menjadi sarana untuk saling membesarkan dan kolaborasi, bukan saling menyingkirkan. Begitu idealnya,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya punya visi agar perjanjian perdagangan bukan hanya dimaknai sebagai perjanjian perdagangan itu sendiri tetapi harus menjadi bagian dari kerangka pengembangan produk, teknologi dan sumber daya manusia. Kerja sama dan kolaborasi antar stake holders akan menjadi kunci.

Pihaknya juga sangat memberikan perhatian kepada pembinaan generasi muda serta research and development (RnD). Menurutnya, sebuah negara tidak akan beranjak dari posisi terbawah rantai pasokan global tanpa research and development yang baik.

“Kami berupaya menunjang mereka dengan fasilitasi perdagangan. Ke depan, jika ini dilakukan terus menerus, kita bisa menjadi negara maju, khususnya ditinjau dari barang dan jasa yang dihasilkan dan diperdagangkan dengan negara lain,” tutup Jerry.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here