BOGOR DAILY- Vaksin Corona mandiri alias berbayar bakal disuntikkan kepada 75 juta orang mulai awal 2021. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, vaksinasi tersebut dilaksanakan oleh perusahaan pelat merah.
“Jadi Insyaallah nanti mulai Januari ada yang namanya vaksin bantuan pemerintah dan ada yang namanya vaksin mandiri,” kata dia dalam webinar yang diselenggarakan Shopee, kemarin Sabtu (12/12/2020).
Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menjelaskan BUMN bekerja sama dengan pihak swasta untuk melaksanakan vaksinasi Corona mandiri.
“Kalau tugasnya kami sudah jelas 75 juta dari kapasitas vaksinasi kerja sama BUMN dan swasta karena rumah sakit swasta itu jumlahnya jauh lebih banyak dari rumah sakit BUMN, ditambah juga klinik-klinik,” sebutnya.
Erick memperkirakan vaksinasi mandiri akan rampung pada bulan 8 atau 9 alias Agustus atau September 2021.
“Nah kapasitas kami bergotong-royong kurang lebih 13 juta lebih untuk vaksinasi Corona per bulan, untuk cold chain 10,6 juta. Insyaallah kalau target itu 75 juta ya bulan 8 atau bulan 9, tahun depan kalau kita mulai Januari sudah bisa terlaksana. Nah ini targetnya,” tambah Erick.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah akan melakukan vaksinasi Corona kepada 107 juta orang. Itu mencakup 67% masyarakat di Indonesia berumur 18-59 tahun.
Vaksin gratis akan diberikan kepada 32 juta orang, yaitu tenaga kesehatan, para pekerja di layanan publik, TNI-Polri, Satpol PP, aparat hukum, dan kelompok masyarakat rentan.
“Program vaksinasi COVID-19 sebanyak 107 juta orang. Di mana 75 juta orang pada skema mandiri dan 32 juta orang skema program pemerintah,” jelas Terawan dalam rapat kerja dengan komisi IX DPR, Kamis (10/12/2020).
Pemerintah pun bagi-bagi tugas dalam vaksinasi Corona kepada 107 juta orang. Terawan menjelaskan, pihaknya akan mengurus vaksin skema program pemerintah. Sementara vaksin mandiri, akan diurus oleh Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir.
“Pengadaan vaksin COVID-19 skema program dilaksanakan Kemenkes, dan yang mandiri oleh BUMN dengan bekerja sama dengan Kemenkes,” ujar Terawan.
Sementara itu, jumlah total dosis yang dibutuhkan bagi 107 juta orang ini jumlahnya mencapai 246 juta. Perhitungannya, per orang butuh dua vaksin dan ditambah variabel wajib WHO berupa wastage rate 15%.