Friday, 29 March 2024
HomeBeritaPasien Corona yang Sembuh Dapat Warning dari Ridwan Kamil

Pasien Corona yang Sembuh Dapat Warning dari Ridwan Kamil

Bogordaily-Gubernur Jawa Barat, , mengimbau kepada para kepala daerah dan pejabat publik penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma darahnya buat pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit.

Sebab, saat ini minat penyintas Covid-19 yang menyumbangkan plasma darahnya masih tergolong rendah.

Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat, jumlah calon pendonor plasma darah hanya 5 sampai 10 persen dari total jumlah pasien yang sembuh secara nasional.

Seperti diketahui sejumlah kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 seperti Wali Kota Bogor, Wakil Wali Kota Bandung, Bupati Karawang, Bupati Bogor, Wali Kota Bandung dan terbaru Bupati Bandung Barat.

Sekretaris Daerah atau Sekda Kota Bogor pun diketahui terkonfirmasi positif Covid-19, dan masih banyak lagi pejabat publik lainnya setingkat eselon II.

“Ada gerakan donor plasma konvalesen. Saya imbau kepada ribuan orang yang sembuh di Jabar, kami dengan sangat memohon menyumbangkan plasma darahnya untuk digunakan bagi penyembuhan pasien yang masih berjuang karena Covid-19,” kata di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung Senin, (18/1/2021).

“Mudah-mudahan kampanye donor plasma konvalesen ini bisa berhasil di Jabar.”

Donor plasma darah bagi pejabat publik pun tentu harus sesuai kriteria seperti tidak ada komorbid, belum pernah hamil dan positifnya bergejala. Ia berharap gerakan itu bisa dicontoh para aparatur sipil negara dan masyarakat.

“Rakyat itu kan bagaimana pemimpin. Kalau pemimpinnya kasih contoh baik, insya Allah masyarakat pun akan ikut,” kata pria yang akrab disapa Emil itu.

“Dulu pas uji klinis peminatnya sedikit, tapi setelah saya dan Forkopimda daftar, relawan malah membeludak. Kemarin vaksin, pejabat publik pun memulainya agar masyarakat juga ikut.”

Sementara itu, Ketua Komunitas Pendonor Plasma Darah, Ariani, menjelaskan saat ini minat penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma darahnya masih rendah, sementara permintaan sangat tinggi.

Sejak berdiri pada 25 Desember 2020, Komunitas Pendonor Plasma sudah memfasilitasi 241 penyintas Covid-19.

Menurut Ariani, minat penyintas Covid-19 mendonorkan plasma darahnya rendah disebabkan beberapa hal yakni kurangnya informasi, tidak mau donor darah dan stigma sebagai bekas pasien Covid-19.

“Karena ada stigma ini penyintas banyak yang merasa malu atau tidak mau ditampilkan jika mendaftar (jadi pendonor plasma), nanti takut dikucilkan,” kata Ariani.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here