Wednesday, 1 May 2024
HomeBeritaSJ 182 Sriwijaya Air, Ternyata Sudah 2 Kali Dijual

SJ 182 Sriwijaya Air, Ternyata Sudah 2 Kali Dijual

BOGORDAILY-Setiap pesawat terbang, baik digunakan untuk pesawat komersial, pribadi , militer atau kenegaraan, mempunyai beberapa kode.

Dari situ kita bisa mengetahui asal usul pesawat. Tahun pembuatannya, kapan pertama kali terbang, bahkan sampai berapa kali kepemilikan pesawat berpindah tangan. Yuk, kita kupas lebih mendalam tentang pesawat yang hilang kontak dan dinyatakan hilang, Sabtu (9/01/2021)

Pesawat tujuan Jakarta – Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 ini mempunyai kode registrasi pesawat PK-CLC.

Kode pesawat umumnya ditulis besar besar dekat ekor pesawat. Fungsinya, kurang lebih seperti nomor polisi pada atau motor.

Dari penelusuran di situs Radar Flight , diketahui pesawat ini bertipe Boeing 737-524. Nomor serinya 27323.

Nomor seri pesawat ini, bisa kita ibaratkan sebagai nomor rangka atau motor.
Dari nomor seri pesawat ini, diketahuilah asal usul pesawat sampai menjadi milik maskapai , dengan cara melacaknya di situs www.planespotters.net.

Dari hasil pengecekan di situs (lihat screenshoot kedua), pesawat yang bernasib naas tersebut sudah 2 x berpindah tangan.

Pesawat pertama kali dioperasikan maskapai Amerika Serikat, bernama Continental Airlines. Penerbangan pertamanya dilakukan 13 Mei 1994, sudah 26 tahun yang lalu.

Pesawat kemudian berpindah tangan menjadi milik maskapai Amerika, United Airlines pada 1 Oktober 2010. Nomor registrasi pesawat belum berubah, masih bernomor N27610.

Baru setelah dibeli pada 15 Mei 2012, nomor registrasinya berubah menjadi PK-CLC.

Pesawat terbang ini ternyata termasuk dalam pesawat yang sudah diperingatkan Regulator penerbangan sipil di AS atau Federal Aviation Administration (FAA). FAA mewanti-mewanti masalah yang kemungkinan terjadi, yakni rawan mati mesin di udara.

Dikutip dari Reuters, peringatan itu disampaikan FAA pada bulan Juli 2020 lalu terhadap 2.000 pesawat Boeing 737 New Generation dan Classic yang sudah lama tidak diterbangkan.

Peringatan ditujukan untuk pesawat yang tidak dioperasikan selama tujuh hari berturut-turut atau lebih. Pesawat yang sudah lama menganggur berpotensi mengalami korosi pada bagian air valve check.

Jika terjadi korosi, bagian itu harus diganti sebelum pesawat diterbangkan. Boeing saat itu langsung meminta operator untuk melakukan pengecekan pesawat.

“Katup rawan korosi jika pesawat terparkir saja atau jarang dipakai karena berkurangnya jadwal penerbangan selama pandemi COVID-19,” tulis Boeing.
(JP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here