Friday, 26 April 2024
HomeBeritaRizal Ramli Sesalkan Alumni ITB Tuduh Din Syamsudin Radikal

Rizal Ramli Sesalkan Alumni ITB Tuduh Din Syamsudin Radikal

Bogordaily.net Pakar Ekonomi senior yang juga alumni Institute Teknologi Bandung (ITB), menyesalkan tindakan segelintir alumni yang menuduh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin bersikap radikal.

Ia menyampaikan, ITB merupakan kampus pencetak tokoh-tokoh besar di Indonesia, namyn disayangkan tuduhan segelintir alumninya yang berpikiran terlalu arogan terhadap .

“ITB kampus yang menghasilan tokoh-tokoh, pemikir-pemikir besar, engineer hebat. (Seperti) Soekarno, Habibie, Rooseno, Sutami,” ujar Rizal di Akun Twitter pribadinya, Jumat 12 Februari 2021.

“Eh ternyata sebagian kecil alumninya berfikiran cupet, terlalu banyak gaul dengan intel, jadi organ surveilance swasta, (pengawas) tokoh-tokoh yang dicap ‘ekstrimis',” sesalnya.

Senada, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto A. Hakim menyebutkan, tuduhan tersebut adalah fitnah yang sangat keji.

“Ini adalah tuduhan dan fitnah keji yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kepada seorang tokoh dan pemimpin muslim penting tingkat dunia yang sangat dihormati karena dalam waktu yang panjang telah mempromosikan wasatiyatul Islam atau Islam moderat di berbagai forum dunia,” tegas Sudarnoto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 12 Februari 2021

Dia sangat menyesalkan tindakan kelompok yang dengan sengaja telah mendiskreditkan dan menyudutkan Din Syamsuddin sebagai bagian dari kelompok radikal. Sebab, menurutnya, jasa dan peran penting Din Syamsuddin secara nasional dan internasional sangat berarti bagi bangsa dan negara, dalam hal ini mengarus utamakan wasatiyatul Islam.

“Prof. Din anti radikalisme atas nama dan untuk motif apapun serta siapapun yang melakukannya. Terlalu banyak bukti dan rekam jejak Prof. Din yang bisa dicermati untuk memahami pandangan dan sikapnya terhadap radikalisme dan bagaimana menangani radikalisme,” kata Sudarnoto.

Ia meneruskan, sosok mantan Dewan Pertimbangan MUI itu tidak segan-segan untuk mengkritik siapapun yang menangani radikalisme-eksteimisme dengan cara-cara tidak senonoh.

“Jadi, laporan dan tuduhan radikalisme yang dialamatkan kepada Prof. Din adalah fitnah keji dan merupakan sebuah kebodohan,” tegasnya.

Seperti diketahui, Sebelumnya, ia dilaporkan oleh sejumlah alumni ITB yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR) ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas dugaan pelanggaran kode etik dan perilaku terkait radikalisme.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here