Wednesday, 15 May 2024
HomeBeritaSyuting Sinetron Ikatan Cinta Kena Denda Rp20 Juta

Syuting Sinetron Ikatan Cinta Kena Denda Rp20 Juta

Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Satpol PP memberikan sanksi terhadap pihak manajemen Sinetron . Sanksi yang diberikan berupa denda Rp20 juta karena adanya pelanggaran protokol kesehatan saat syuting berlangsung.

Hal itu disampaikan Bupati Bogor, Ade Yasin, usai rapat evaluasi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sekretariat Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Selasa (2/1) sore.

“Satpol PP sudah menindaklanjuti dan sudah dikenakan denda Rp20 juta,” kata Ade Yasin.

Perempuan yang juga menjabat Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor ini menjelaskan, pelanggaran protokol kesehatan yang ditemukan karena proses syuting tersebut menimbulkan kerumunan.

“Ada pelanggaran protokol kesehatan, berkerumun ya, menimbulkan kerumunan,” ungkapnya.

Meski telah dikenakan denda, Bupati Ade Yasin mengaku pihaknya akan terus memantau proses syuting sinetro yang dibintangi Arya Saloka dan Amanda Manopo tersebut.

“Ke depannya juga kita pantau terus,” tandas Ade Yasin.

Sebelumnya diberitakan, syuting sinetron di wilayah Gunung Geulis Kabupaten Bogor mendapat sorotan. Musababnya, sempat muncul kerumunan warga yang ingin menyaksikan proses syuting tersebut.

Satpol PP Kabupaten Bogor pun kembali mendatangi lokasi syuting sinetron di Gunung Geulis, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/1).

Dalam kesempatan itu, Satpol PP meminta sejumlah hal. Di antaranya, syuting sinetron tak boleh lebih dari jam 8 malam.

“Hal yanh perlu diperhatikan adalah jam operasional hanya boleh sampai jam 8 malam. Jadi tidak boleh adalagi kegiatan-kegiatan sampe jam 1 malam, jam 12 malam, tidak boleh. Jam 8 malam harus tutup, selesai. Semua stirahat, krunya biar sehat. Karena memang aktifitas kegiatan dibatasi sampai jam 8 malam,” kata Agus Ridho, Sabtu (30/1).

Selain itu, Agus Ridho meminta pengelola lokasi syuting sinetron yang dibintangi Arya Saloka dan Amanda Manopo ini memperhatikan protokol kesehatan. Terlebih, untuk tamu-tamu yang datang.

“Kemudian yang penting juga saya meminta kepada pihak hotel perhatikan protokol kesehatan di sini, dari mulai cuci tangan, kedatangan tamu. Maka saya sarankan udahlah ini diblok langsung pihak perusahaan sehingga tidak ada yang masuk,” pintanya.

Aparat penegak perda ini juga memeriksa sejumlah hal dan menemukan beberapa hal yang harus menjadi evaluasi.

Hal paling pertama yang dicek adalah soal administrasi dan kelengkapan proses syuting sinetron . Pihak menajemen juga mengaku menyanggupi untuk memenuhi protokol kesehatan.

Hanya saja, saat memeriksa hasil rapid test antigen kru dan orang-orang yang terlibat dalam syuting tersebut, tak ada tanda tangan atau cap rumah sakit.

BACA JUGA: 494 Pejabat Eselon Dilantik, Ini Permintaan Bupati Bogor Ade Yasin

Agus Ridhallah mengingatkan manajeman agar hasil rapid test antigen memiliki legalitas yang jelas.

“Tadi saya cek seluruh administrasi, kelengkapan. Hanya tadi untuk rapid antigen itu kan daftarnya cukup banyak, tapi di situ belum ada tanda tangan dari rumah sakit, itu harus dicap, legalitasnya harus jelas. Jadi jangan dari rumah sakit tapi tak ada capnya,” katanya.

Tak hanya itu, ia mengingatkan manajemen bahwa rapid test antigen hanya berlaku untuk 3 hari. Sehingga, tes harus dilakukan 3 hari sekali, bukan seminggu sekali seperti yang ditunjukan.

“Saya ingatkan rapid antigen itu untuk 3 hari, bukan per minggu. Jadi nanti biar dilakukan secara berkala. Terus menerus,” ungkapnya.

Selain itu, Agus Ridha meminta pihak menutup pagar dengan fiber agar tidak terlihat proses syuting dari luar. Langkah ini untul mencegah tidak terjadinya kerumunan akibat banyaknya masyarakat yang ingin melihat langsung syutin sinetron yang dibintangi Amanda Manopo dan Arya Saloka itu.

“Kedua, kan kita sudah perintahkan juga supaya tidak terjadi kerumunan, ini pagar diberi fiber, ditutup, sehingga tidak membuat masyarakat ingin melihat, karena tertutup kan,” terang Agus Ridha.

Selanjutnya, ia meminta pengamanan di area luar syuting lebih diperketat. Sehingga, ketika muncul kerumunan bisa langsung diantisipasi

“Ketiga agar di luar pengamanannya lebih banyak lagi. Hari ini saya lihat memang tidak ada. Saya harap terus dijaga supaya tidak terjadi kerumunan,” tandasnya.

Copyrights : (fin/mtr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here