Friday, 10 May 2024
HomeBeritaMengurangi Sampah, Kelurahan Sukasari Budidaya Magot

Mengurangi Sampah, Kelurahan Sukasari Budidaya Magot

Bogordaily.net Demi mengurangi , Kelurahan RT 07 RW 03, Kecamatan Timur, Kota melakukan budidaya Magot.

Sutarsa mengatakan, alasan budidaya larva dilakukan karena melihat banyaknya organik.

“Awalnya kami bersama kelompok Bank Siliwangi, melihat debit organik yang begitu banyak. Dan berpikir bagaimana mengurangi penguraian, atau pembuangan ke Tempat Pembuangan (TPS),” kata Ketua RW 3 Kelurahan Dadang Sutarsa kepada Bogordaily.net hari Senin, 15 Maret 2021.

Setelah memikirkan, kata Dadang, akhirnya ketua RW 03 bersama Bank Sampah Siliwangi, mulai membudidayakan Magot.

“Akhirnya kami mereduksi sampah organik itu dengan budidaya magot,”

Dadang menjelaskan, langkah awal budidaya magot dari telur, menetes, hingga penyemaian.

Proses tersebut memakan waktu 5 hari, dan disemaikan sesuai dengan kapasitas telur.

“Misal telurnya 5 gram, ya sampahnya 5 kilo gram. Tetapi jika magot sudah berumur 12 hari, sampah yang dibutuhkan bisa mencapai 3x lipat,” ucap Dadang.

Dadang menjelaskan, Magot juga bisa didiamkan sampai 30 hari, dan kembali ke siklus semulanya.

“Didiamkan selama 30 hari, nanti magot menjadi prepupa, lalu menjadi pupa, dan kembali menjadi lalat,” jelas Dadang.

Ia menambahkan bahwa, lalat tersebut akan dikawinkan.

“Setelah itu, lalat jantan akan mati, lalu lalat betina akan menghasilkan telur yang di jebak di bilik asmara,” paparnya.

Dengan siklus itu, Dadang menyatakan magot bisa dengan begitu cepat.

Magot akan dipanen nantinya bisa digunakan sebagai pakan ikan, atau bisa digunakan sebagai pupuk padat dan pupuk cair.

Dadang mengatakan, dari Januari sampai Februari, sudah sebanyak 1 ton 500 kg yang diuraikan.

“2 bulan, terhitung ada 1 ton 500 kg sampah yang diuraikan. Di RW 3 saja, sehari kami mereduksi 60 kg sampah yang sudah diuraikan oleh magot, ” ungkapnya.

Ia berharap, budidaya magot bisa menambah nilai ekonomis dan memberi lapangan pekerjaan.

“Kami berharap, budidaya magot ini bisa menambah ekonomi para pekerja disini, dan memberikan lapangan pekerjaan,” jelas Dadang.

Sejauh ini, di RW 3 yang merupakan anggota budidaya magot, hanya terdiri dari 8 orang.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here