Saturday, 4 May 2024
HomeKota BogorPakar Ilmu Penyakit Saraf Bertemu di Biennale Bogor Parkinson's Meeting 2021

Pakar Ilmu Penyakit Saraf Bertemu di Biennale Bogor Parkinson’s Meeting 2021

Bogordaily.net– Biennale Parkinson's Meeting 2021 telah dilaksanakan Sabtu 10-11 April 2021 di Bogor Senior Hospital (BSH), untuk mempertemukan pakar ilmu penyakit parkinson.

Ketua panitia 3rd Biennale Bogor Parkinson's Meeting dr. Karolina Margareta,Sp.N.,M.H. mengatakan, dipilihnya (BSH) menjadi lokasi pelaksanaan acara karena, BSH sendiri memiliki visi dan misi pelayanan kesehatan terfokus pada Lansia dan Geriatri.

Acara Biennale Parkinson's Meeting merupakan suatu acara pertemuan ilmiah, yang membahas penyakit parkinson dan gangguan gerak secara khusus.

“Bogor Parkinson's Meeting tahun ini merupakan acara ke 3 yang di lakukan,” ujar dr. Karolina Margareta,Sp.N.,M.H.

Biennale parkinson's ini selalu diadakan pada tanggal 11 April, untuk memperingati hari lahirnya dr.James Parkinson yang dikenal sebagai penemu penyakit Parkinson, serta diperingati oleh seluruh dunia.

Biennale Parkinson's Meeting diadakan di kota Bogor karena melalui Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf) cabang Bogor, karena dimana Parkinson's Meeting pertama lahir.

“Parkinson's Meeting ini bertujuan guna mempertemukan pakar ilmu penyakit parkinson's dan gangguan gerak serta bisa diskusi, membahas kasus, berbagi pengalaman, memberi update ilmu, bertukar informasi, dan memberikan edukasi dalam mengahadapi penyakit ini, ” ucapnya.

dr. Karolina Margareta,Sp.N.,M.H. mengatakan Biennale tersebut terbagi dari 2 segmen, yaitu Clinical Course dan Simposium.

“Kursus berbasis klinis ini (Clinical Course) terdiri atas 3 course lintas disiplin yakni course untuk keperawatan, fisioterapi, dan klinisi praktis. Selain itu terangkai juga dalam bentuk acara ilmiah seminar (Simposium),” jelasnya.

Sangat banyak manfaat yang diberikan dari acara tersebut untuk memahami cara mengelola penderita parkinson, dan mengenali gejala parkinson, serta pemberian pengobatan yang sesuai.

“Acara ini untuk menyatukan klinisi maupun akademisi yang memiliki keseminatan untuk memahami penyakit tersebut serta pengembangan terapi berbasis etiologi” ucapnya.

Jumlah peserta yang teregistrasi pada acara ini berkisar 350 peserta, untuk clinical course dan 400 peserta untuk simposium. Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here