Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaRizal Ramli: Garuda Indonesia Bisa Diselamatkan, Tapi Tidak Pakai Cara Konvensional

Rizal Ramli: Garuda Indonesia Bisa Diselamatkan, Tapi Tidak Pakai Cara Konvensional

Bogordaily.net – Masa pandemi memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian di Indonesia. Salah satunya bagi bidang industri pariwisata, yakni perusahaan penerbangan

Meski para perusahaan pesawat sempat menghirup nafas segar disaat beberapa pekan menjelang akhir tahun lalu, namun kini dipertengahan tahun harus diakui perusahaan kembali merugi.

Karena tingginya peningkatan dari penyebaran virus Covid-19, membuat penumpang pesawat Garuda menurun drastis.

Rendahnya penerbangan penumpang, membuat perusahaan mengambil langkah penyesuaian terkait aspek supply dan demand di tengah penurunan kinerja.

Bahkan hingga maskapai dengan plat merah tersebut telah menawarkan pensiun dini, bagi karyawannya untuk bisa bertahan.

Terkait permasalahan yang sedang ada di depan mata PT Garuda Indonesia, Mantan Menteri Perekonomian Dr Rizal Ramli memberikan pendapatnya, melalui unggahan cuitannya di akun Twitter pribadi miliknya.

“Sedih lihat nasib Garuda saat ini, RR pernah selamatkan Garuda tahun 2000. Bisa ndak sekarang diselamatkan lagi? Bisa! Tapi tidak pakai cara2 konvensional!,” tulis akun @RamliRizal.

Rizal Ramli dalam unggahannya mengaku sedih dan mengungkapkan bahwa, dirinya pernah menyelamatkan terbesar di Indonesia.

Selaras dengan hal itu, Putri Gus Dur, Yenny Wahid melalui cuitannya di Twitter juga meminta segenap pihak turut menyelamatkan Garuda Indonesia dari kebangkrutan.

Ia menyatakan bahwa problem warisan Garuda besar sekali, mulai dari kasus korupsi hingga biaya yang tidak efisien.

Kemudian Yenny menambahkan dalam cuitan Twitter miliknya bahwa Garuda adalah national flag carrier, yang harus diselamatkan.

Ia pun meminta support dan doanya terhadap permasalahan yang dihadapi tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, telah siapkan empat opsi demi menyelamatkan PT Garuda Indonesia (Persero).

Salah satunya yakni opsi restrukturisasi kinerja keuangan atau melikuidasi Garuda.

Tercatat dari data laporan keuangan kuartal III-2021, pendapatan Garuda telah turun sebesar 68 persen, dengan kerugian yang mencapai Rp15 Triliun.

Menjadi gejolak atas langkah yang ditawarkan Garuda kepada karyawannya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa, alasannya kondisi pandemi membuat perusahaan harus melakukan langkah penyesuaian aspek supply dan demand.

“Perlu kiranya kami sampaikan bahwa program pansion dipercepat ini, ditawarkan secara sukarela terhadap karyawan yang telah memenuhi kriteria,” tegas Irfan dikutip dari Beritasatu pada Jumat, 21 Mei 2021.Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here