Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaCovid-19 Mengganas, Kota Bogor Kekurangan Nakes

Covid-19 Mengganas, Kota Bogor Kekurangan Nakes

Bogordaily.net – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengungkapkan, berdasarkan kebutuhan saat ini, Kota Bogor membutuhkan lebih dari 200 orang nakes.

Hingga saat ini, baru tercapai hanya sekitar 20 orang. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencari sumber-sumber yang kompeten.

“Kalau 200 itu yang untuk kebutuhan isolasi, sementara kebutuhan di RSUD juga tinggi. Semua sama masalahnya, SDM-nya. Aktivasi RSUD dua (RS Perluasan) saja mungkin butuh berapa puluh lagi, itu juga belum terpenuhi,” ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Senin 5 Juli 2021.

Menurut Dedie, kondisi darurat Covid-19 saat ini membuat Kota Bogor kekurangan tenaga kesehatan (). Dari 200 orang yang dibutuhkan, baru ada 20 siap melayani pasien Covid-19.

“Jadi saat ini yang kita hadapi bukan hanya masalah oksigen, tapi juga masalah . Ini tantangan kita bagaimana kita bisa mendapat ,” katanya.

Kemudian Dedie menegaskan, saat ini kelengkapan peralatan sudah memadai. Hanya saja, justru SDM nakesnya yang belum tercukupi, para yang ada saat ini terbagi-bagi tugas.

“Sekarang SDM-nya langka karena kebutuhan-kebutuhannya dimana-mana. Antara lain ada yang menjadi swaber, vaksinator, ditambah kebutuhan-kebutuhan rumah sakit tidak hanya di Bogor tapi seluruh RS di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir memaparkan, yang ada saat ini diyakininya masih memiliki moril yang tinggi.

“Hanya memang ini jumlah kecepatan kapasitas penambahan pasien dibandingkan dengan penambahan SDM dan ruangan tidak sebanding. Jadi masih banyak yang positif baru, terutama dari isoman,” paparnya.

Kondisi ini, kata dr. Ilham, memang belum ideal. Menurutnya, satu perawat menangani enam pasien. Apalagi, penanganan pasien Covid-19 lebih berat karena harus menggunakan baju hazmat.

Terlebih lagi saat ini, satu perawat melakukan penanganan untuk 15 pasien. Memang kondisi seperti saat ini mengharuskan RSUD meningkatkan kapasitas.

“Kalau SDM kita naikkan dengan kontingensi. Jadi yang rawat inap kita kurangi. Mau tidak mau sekarang hanya tersisa 56 () untuk rawat umum non-Covid-19. Nanti kita target menjadi 341 nakes untuk Covid-19. Kita bertahap dulu,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here